Olahraga

Wissa Ancang-Angan Tak Main Lagi di Brentford Jika Tak Pindah ke Newcastle

Avatar photo
3
×

Wissa Ancang-Angan Tak Main Lagi di Brentford Jika Tak Pindah ke Newcastle

Sebarkan artikel ini

Penyerang Brentford, Wissa, Ancang-Angan Tak Bermain Lagi Jika Tak Diizinkan Pindah

Jakarta – Penyerang Brentford, Yoane Wissa, mengancam tidak akan lagi membela klubnya jika tidak diberikan izin untuk pindah ke Newcastle United. Keputusan ini diambil karena Wissa merasa frustrasi dengan lambatnya proses transfer yang menghalangi keinginannya.

Wissa, yang sudah berusia 28 tahun, menjadi target utama Newcastle setelah klub tersebut gagal merekrut Hugo Ekitike. Usai meninggalkan kamp pelatihan di Portugal, ia berkomunikasi langsung dengan direktur olahraga Brentford, Phil Giles, untuk membahas masa depannya. Namun, hingga saat ini belum ada tawaran resmi yang diterima Brentford dari Newcastle, yang membuat Wissa semakin gelisah.

Kekecewaan Wissa mengemuka terkait dugaan pelanggaran kesepakatan antara dirinya dan klub. Ia merasa Brentford seharusnya mengizinkannya pergi jika ada tawaran yang sesuai. Dalam situasi ini, dirinya bahkan sudah memperingatkan Giles bahwa ia tidak akan tampil lagi jika transfer tidak terwujud.

Sejumlah diskusi antara Giles dan Andy Howe, direktur olahraga Newcastle, berlangsung intensif dalam 24 jam terakhir. Namun, belum ada kesepakatan yang tercapai. Posisi Wissa di dalam klub juga diperkuat oleh statistiknya, di mana ia menjadi salah satu pencetak gol terbanyak Brentford musim lalu dengan 20 gol, sejajar dengan rekan setimnya, Bryan Mbeumo, yang telah terlebih dahulu pindah ke Manchester United.

Sumber-sumber terpercaya menginformasikan, Newcastle telah mengajukan tawaran sebesar 25 juta Pound untuk Wissa, tetapi tawaran tersebut ditolak oleh Brentford. Oleh sebab itu, proses negosiasi masih berlanjut, dan harapan Wissa untuk pindah ke klub yang lebih besar tetap ada.

Situasi ini mencerminkan dinamika transfer pemain di Liga Inggris, yang kerap menjadi sorotan publik, terutama untuk pemain yang ingin meningkatkan karier mereka. Keterlambatan dalam proses transfer sering kali menyebabkan ketegangan antara pemain dan klub, yang pada gilirannya dapat memengaruhi performa di lapangan.

Bagi masyarakat Indonesia, yang kini semakin banyak mengikuti perkembangan sepak bola global, kisah Wissa menjadi contoh nyata dari tantangan yang dihadapi pemain dalam upaya meraih impian karirnya. Keputusan Wissa untuk mengancam tidak bermain demi kepindahan ini menggambarkan betapa pentingnya dorongan untuk mencapai level kompetisi yang lebih tinggi, sesuatu yang menjadi aspirasi banyak atlet di seluruh dunia.

Kisah ini juga menunjukkan betapa pentingnya komunikasi yang efektif antara pemain dan manajemen klub. Dalam industri olahraga, keputusan satu pihak dapat berdampak pada keseluruhan tim, dan kondisi seperti ini sering kali menimbulkan reaksi di kalangan para penggemar. Masyarakat perlu menantikan perkembangan situasi ini dengan harapan bahwa semua pihak dapat menemukan solusi yang saling menguntungkan.

Dengan berlanjutnya negosiasi, prospek transfer Wissa ke Newcastle menjadi fokus perhatian. Apakah ia akan mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya di level yang lebih tinggi? Hanya waktu yang akan menjawab.