Berita

Waria Aniaya Siswi SMP hingga Pingsan Akibat Cemburu di Jember

Avatar photo
2
×

Waria Aniaya Siswi SMP hingga Pingsan Akibat Cemburu di Jember

Sebarkan artikel ini

Seorang Siswi SMP Pingsan Usai Dianiaya Waria di Jember

Jember – Kejadian mengkhawatirkan terjadi di Jember, di mana seorang wanita transgender (waria) menganiaya seorang siswi SMP hingga pingsan. Peristiwa ini terjadi di sebuah kamar kost di Spinky 107, Jalan Piere Tendean, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari. Penyebabnya, pelaku cemburu karena pacarnya diduga berciuman dengan korban saat pesta minuman keras.

Kapolsek Sumbersari, Kompol Suhartanto, mengungkapkan bahwa korban berinisial LC (23) asal Desa Mumbulsari. Insiden ini terjadi saat korban dan pelaku, yang diidentifikasi sebagai BPS (20) dan NWJ (15), bersama dua orang lainnya menggelar pesta miras. Dalam suasana yang dipenuhi alkohol, perselisihan antara korban dan pelaku terjadi, berujung pada penganiayaan yang mengakibatkan korban tak sadarkan diri.

“Setelah minum bersama, cekcok mulut terjadi yang berujung pada pengeroyokan korban,” jelas Suhartanto pada Selasa (30/9/2025). Korban, yang saat itu berada di kamar kost, mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Keempat orang yang terlibat dalam pesta miras ini termasuk pacar BPS, SK, yang saat ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Suhartanto menambahkan bahwa pelaku BPS dan NWJ, yang berprofesi sebagai pemandu lagu, telah diamankan oleh pihak kepolisian. Menurut keterangan pelaku, penganiayaan dipicu perbuatan korban yang berciuman dengan SK di hadapan mereka.

Tim medis dari Puskesmas Gladak Pakem memberikan perawatan kepada korban setelah kejadian tersebut. Meskipun sudah menerima perawatan, hingga kini LC belum melapor resmi kepada polisi mengenai penganiayaan yang dialaminya.

Kejadian ini mencerminkan permasalahan sosial yang lebih luas di masyarakat, terutama berkaitan dengan pengaruh minuman keras dan perilaku kekerasan. Konflik yang bermula dari kecemburuan menunjukkan kebutuhan akan pendidikan dan kesadaran mengenai dampak negatif alkohol, terutama di kalangan remaja.

Kasus ini juga menyoroti perlunya perhatian lebih terhadap isu kesehatan mental dan dukungan bagi individu yang terlibat dalam situasi berisiko. Pihak kepolisian setempat mengimbau masyarakat untuk tidak segan melaporkan tindakan kriminal demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan harmonis.

Dengan penanganan yang tepat dari pihak berwenang, diharapkan kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tidak terjebak dalam perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Polisi bertekad untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan sesuai hukum yang berlaku.

Melalui kejadian ini, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko yang terkait dengan minuman keras dan mendorong masyarakat untuk menjauhinya, terutama di kalangan anak muda. Upaya pencegahan langkah-langkah seperti pendidikan dan dialog terbuka harus menjadi prioritas demi mencegah kasus serupa di masa depan.