Internasional

Warga Swedia Menimbun Makanan Jelang Krisis Perang di Eropa

Avatar photo
3
×

Warga Swedia Menimbun Makanan Jelang Krisis Perang di Eropa

Sebarkan artikel ini

Warga Swedia Meningkatkan Kesiapsiagaan dengan Menimbun Bahan Makanan

Jakarta, CNN Indonesia – Menyusul meningkatnya ancaman konflik di Eropa, warga Swedia mulai menimbun bahan makanan sebagai langkah antisipasi. Kebijakan ini didukung oleh pemerintah yang mendorong masyarakat untuk meningkatkan kesiagaan menghadapi kemungkinan perang.

Dalam sebuah pameran kesiapsiagaan yang diadakan di barat daya Stockholm, Sirkka Petrykowska (71), satu dari banyak warga yang bersiap, mengungkapkan kekhawatirannya akan potensi perang. “Saya sudah membeli kompor camping dan mengikuti kursus pengawetan tradisional, di mana sayuran, daging, dan buah dapat diawetkan hingga 30 tahun tanpa lemari es,” jelasnya kepada AFP.

Sirkka menambahkan bahwa ia juga telah menyiapkan selimut untuk kehangatan dan membeli kompor gas sebagai pemanas, serta menyimpan persediaan makanan di rumah pedesaan miliknya. Upaya ini menunjukkan kesadaran warga akan pentingnya persiapan dalam situasi krisis, terutama di tengah ketegangan geopolitik yang semakin meningkat.

Pekan terakhir September lalu, Swedia menggelar Pekan Kesiapsiagaan tahunan guna meningkatkan kesadaran publik terkait strategi “pertahanan total.” Strategi ini diaktifkan kembali setelah Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2015 dan mengalami penguatan dengan pengangkatan menteri pertahanan sipil pasca invasi Rusia terhadap Ukraina pada 2022. Ini bertujuan untuk memobilisasi seluruh komponen masyarakat, mulai dari pemerintah, warga, hingga sektor usaha, dalam upaya melawan agresi bersenjata dan menjaga kelangsungan fungsi-fungsi penting.

Pemerintah Swedia menekankan tanggung jawab individu dalam persiapan makanan. Setiap warga diminta untuk menyiapkan persediaan yang cukup untuk bertahan hidup mandiri setidaknya selama tujuh hari tanpa bantuan eksternal. “Dengan cara ini, sumber daya dapat diarahkan lebih dahulu kepada mereka yang paling membutuhkan, seperti orang lanjut usia dan penyandang sakit. Selain itu, masyarakat diberi waktu untuk menyesuaikan diri sehingga semua orang dapat mendapatkan bantuan,” tulis Badan Pangan Swedia di situs resmi mereka.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Sipil Swedia (MSB) telah merilis daftar makanan yang direkomendasikan untuk ditimbun, termasuk makanan tinggi lemak dan protein yang mudah disimpan. Daftar tersebut mencakup berbagai produk seperti pesto, daging atau ikan kering, selai, cokelat, kentang tumbuk, susu bubuk, dan biskuit.

Martin Svennberg, seorang pengembang bisnis dari Stockholm, adalah salah satu warga yang merespons saran pemerintah dengan serius. Ia telah menyimpan persediaan makanan yang cukup di ruang bawah tanah rumahnya untuk keluarganya, terdiri dari 100 kg tepung, puluhan kaleng makanan, dan berbagai makanan beku kering. Dengan persediaan ini, ia yakin dapat bertahan selama tiga bulan.

Menurut Svennberg, makanan bukan hanya sekadar kebutuhan fisik, tetapi juga dukungan moral yang sangat penting dalam situasi darurat. “Menyimpan makanan yang Anda sukai dan biasa Anda konsumsi sehari-hari itu sangat penting. Saat pulang ke rumah dan menikmati makanan yang disiapkan orang tua, Anda merasakan nostalgia dan kelegaan. Perasaan ini juga penting dalam situasi krisis,” tutupnya.

Dalam konteks ini, upaya warga Swedia untuk menimbun makanan mencerminkan kesadaran tinggi akan kebutuhan untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, sekaligus menunjukkan kebersamaan dalam menghadapi tantangan yang ada.