Internasional

Wamenkeu Thailand Mundur Usai Dituduh Terlibat Penipuan Daring

Avatar photo
11
×

Wamenkeu Thailand Mundur Usai Dituduh Terlibat Penipuan Daring

Sebarkan artikel ini

Wakil Menteri Keuangan Thailand Mengundurkan Diri Usai Tuduhan Terlibat Penipuan Daring

Jakarta, CNN Indonesia — Wakil Menteri Keuangan Thailand, Vorapak Tanyawong, mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu (22/10) setelah dituduh terlibat dalam jaringan penipuan daring yang beroperasi di Kamboja. Meskipun Vorapak membantah tuduhan tersebut, ia menyatakan keputusan ini diambil agar bisa fokus pada pembelaan hukum atas namanya yang tercemar.

Vorapak menjelaskan, “Untuk menghadapi pertarungan hukum ini, saya butuh waktu. Saya khawatir ini akan mengganggu peran utama saya di Kementerian Keuangan.” Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui media Channel NewsAsia (CNA).

Tuduhan yang menimpa Vorapak muncul setelah laporan mengaitkan dirinya dengan operasional penipuan lintas batas yang melibatkan jaringan kriminal asal China dan Kamboja. Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, meminta Vorapak untuk memberikan penjelasan tertulis mengenai tuduhan ini dalam waktu dekat.

Menurut laporan dari Buletin While Hunting, terdapat tuduhan bahwa istri Vorapak menerima pembayaran sebesar US$3 juta dalam bentuk mata uang kripto dari jaringan kriminal tersebut. Hal ini membuat Vorapak berada dalam sorotan publik dan pemeriksaan lebih lanjut. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut.

Lebih jauh, buletin tersebut juga mencatat bahwa Vorapak pernah terdaftar sebagai penasihat di BIC Bank Kamboja, yang diduga terlibat dalam jaringan pencucian uang. Meskipun demikian, mengaitkan pejabat publik dengan tuduhan korupsi di Thailand bukanlah hal yang anyar. Namun, skandal yang melibatkan pejabat publik dalam industri penipuan bernilai miliaran dolar sangat jarang terjadi.

Karier Vorapak sebelum terjun ke dunia politik sebagian besar dihabiskan di sektor keuangan swasta, dengan pengalaman di sejumlah bank global terkemuka seperti Bank of America dan JP Morgan Chase. Meskipun latar belakangnya tersebut menunjukkan kredibilitas, tuduhan yang kini mengarah kepadanya menimbulkan pertanyaan serius mengenai integritas dan transparansi dalam pemerintahan.

Pengunduran diri Vorapak menyisakan tanda tanya besar mengenai tata kelola keuangan dan penegakan hukum di Thailand. Dalam konteks ini, masyarakat berharap agar penyelidikan dapat dilakukan secara transparan dan akuntabel, demi menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga keuangan dan pemerintahan.

Seiring dengan berkembangnya isu ini, perhatian internasional juga akan tertuju pada hasil penyelidikan yang berlangsung, mengingat masalah penipuan daring di kawasan Asia Tenggara telah menjadi perhatian serius. Semua mata kini tertuju pada langkah selanjutnya dari pemerintah Thailand dalam menangani kasus ini dan memastikan kejelasan serta keadilan bagi semua pihak terlibat.