Olahraga

Vinicius Junior Marah Usai Diganti Saat El Clasico, Toni Kroos Memaklumi Emosinya

Avatar photo
3
×

Vinicius Junior Marah Usai Diganti Saat El Clasico, Toni Kroos Memaklumi Emosinya

Sebarkan artikel ini

Vinicius Junior Marah Setelah Diganti di El Clasico, Toni Kroos Memahami Reaksinya

Jakarta – Insiden terjadi dalam laga El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona di Santiago Bernabeu pada Minggu (26/10/2025). Penyerang Real Madrid, Vinicius Junior, menunjukkan kemarahan saat diganti pada menit ke-72 oleh Rodrygo. Dalam rekaman yang beredar, Vinicius terlihat mengucapkan “Selalu aku,” yang diduga mengacu pada pengalamannya sering diganti dalam pertandingan sepanjang musim ini.

Pemain berusia 24 tahun ini mengalami kesulitan untuk tampil penuh dalam pertandingan. Musim ini, ia baru tiga kali menyelesaikan pertandingan secara penuh, meskipun telah menjadi starter dalam sepuluh laga. Berbeda dengan pendahulunya, Carlo Ancelotti, pelatih baru Xabi Alonso kerap menariknya keluar di tengah pertandingan, menjadikannya salah satu pemain yang sering diganti.

Toni Kroos, mantan gelandang Real Madrid dan rekan satu tim Vinicius, memberikan pendapat tentang situasi tersebut. Dalam episode terbaru podcastnya, Kroos menyatakan bahwa ia memahami reaksi emosional yang ditunjukkan oleh Vinicius. “Saya juga tidak pernah suka diganti,” ungkap Kroos. “Namun, saya biasanya tidak menunjukkan ketidakpuasan secara langsung.”

Kroos menekankan bahwa saat berada dalam atmosfer pertandingan besar seperti El Clasico, di depan lebih dari 80.000 penonton dengan skor ketat 2-1, situasi yang dialami Vinicius tak terbayangkan oleh sebagian besar orang. “Tak seorang pun yang menghakimi Vinicius dapat membayangkan tekanan yang dia rasakan. Dalam keadaan emosional yang intens, hal terakhir yang ingin Anda lakukan adalah meninggalkan lapangan,” lanjutnya.

Pemain asal Jerman itu juga menambahkan bahwa dengan sedikit jarak waktu, Vinicius mungkin akan merefleksikan tindakannya dan menyadari bahwa ia seharusnya lebih mampu mengendalikan emosinya. “Saya memahami perasaannya. Tindakan itu tidak memberikan kesan yang positif, tetapi memang situasi emosional yang luar biasa,” jelas Kroos.

Reaksi Vinicius mencerminkan dinamika yang terjadi di dalam tim dan kekhawatiran pemain terhadap keputusan pelatih. Diskusi mengenai strategi penggantian pemain menjadi penting, terutama dalam laga-laga besar yang menegangkan. Sebagai salah satu pemain kunci, Vinicius diharapkan mampu menunjukkan kematangan dan kontrol emosi yang lebih baik dalam situasi serupa di kemudian hari.

Real Madrid sejauh ini sedang berusaha untuk bersaing di papan atas La Liga, dan kontribusi Vinicius menjadi sangat vital. Mempertimbangkan situasi tersebut, penting bagi pemain muda ini untuk memahami bahwa keputusan pelatih dalam mengganti pemain seringkali didasarkan pada strategi untuk mencapai hasil terbaik bagi tim.

Kedepannya, diharapkan Vinicius dapat belajar dari pengalaman ini dan mengekspresikan ketidakpuasan dengan cara yang lebih konstruktif. Tim dan pelatih perlu menjalin komunikasi yang baik untuk mengoptimalkan potensi pemain, sehingga pengalaman di lapangan dapat menjadi sarana untuk tumbuh dan berkembang bersama di Real Madrid.

Dengan demikian, insiden yang terjadi dalam El Clasico ini menyajikan pelajaran berharga bagi Vinicius dan seluruh anggota tim. Reaksi emosional yang kuat dapat dimaklumi, namun pengendalian diri menjadi aspek penting bagi seorang atlet profesional.