Ukraina Klaim Meledakkan Jalur Kereta di Rusia, Tiga Garda Nasional Tewas
Jakarta – Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan yang mengakibatkan meledaknya jalur kereta api di wilayah Oryol, Rusia barat, pada malam Sabtu (14/9). Dalam insiden tersebut, tiga anggota Garda Nasional Rusia dilaporkan tewas. Pengakuan ini disampaikan oleh sumber militer Ukraina, yang juga menyebutkan bahwa mereka tidak terlibat dalam kecelakaan kereta lain yang terjadi pada hari yang sama.
Pada Minggu dini hari (15/9), dua kereta di wilayah berbeda di Leningrad juga mengalami tergelincir. Satu dari kecelakaan tersebut mengakibatkan seorang masinis tewas, sementara yang lainnya adalah kereta barang yang anjlok tanpa ada korban jiwa. Gubernur Leningrad, Alexander Drozdenko, mengkonfirmasi kejadian ini dan menyatakan bahwa upaya pemulihan sedang dilakukan setelah lokomotif diesel tunggal anjlok dekat stasiun Semrino di distrik Gatchina.
“Masinis tewas. Ia terjebak di dalam kabin dan meninggal di ambulans setelah berhasil dievakuasi,” ungkap Drozdenko dalam pernyataannya yang dikutip AFP. Sebuah video yang beredar di media sosial juga menunjukkan gerbong kereta terguling beberapa meter dari rel dengan bagian bawahnya hancur. Selain itu, sebuah kereta barang yang mengangkut 15 gerbong tangki kosong juga dilaporkan anjlok di antara desa Stroganovo dan Mshinskaya.
Sumber dari badan intelijen militer Ukraina juga merilis informasi bahwa kedua serangan ledakan tersebut ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur logistik Rusia, yang dipakai untuk mengirimkan pasukan dan bahan bakar ke Ukraina, khususnya di wilayah Kharkiv dan Sumy. “Akibat hancurnya infrastruktur kereta api di wilayah ini, Rusia akan menghadapi kesulitan logistik yang signifikan,” tuturnya.
Jaringan kereta api Rusia telah berulang kali menjadi sasaran serangan, dengan insiden-insiden anjlok, ledakan, dan kebakaran. Pihak Moskow mencurigai bahwa kejadian-kejadian tersebut merupakan bagian dari sabotase yang dilakukan Ukraina. Meskipun Kyiv biasanya tidak secara terbuka mengklaim tanggung jawab, mereka sering kali menyambut baik serangan semacam itu, mengingat Rusia telah secara eksplisit menggunakan jaringan kereta api untuk mendukung operasi militer melawan Ukraina.
Serangkaian kejadian ini menunjukkan betapa rentannya infrastruktur transportasi Rusia terhadap serangan, terutama di tengah konflik yang sedang berlangsung. Dengan semakin intensnya serangan terhadap jalur logistik, kondisi tersebut dapat berdampak besar terhadap kemampuan Rusia dalam mendukung pasukan mereka di Ukraina, yang masih berjuang dalam konflik yang berlangsung sejak awal tahun lalu.
Keberlanjutan konflik ini menuntut perhatian dan pengawasan dari komunitas internasional, mengingat dampak luas yang dihasilkan dapat mempengaruhi stabilitas kawasan. Upaya diplomatik untuk menyelesaikan konflik ini juga terus didorong, meski situasi di lapangan tetap kompleks dan penuh ketegangan.