Internasional

Trump Perintahkan Militer AS Lawan Kartel Narkoba Amerika Latin

Avatar photo
7
×

Trump Perintahkan Militer AS Lawan Kartel Narkoba Amerika Latin

Sebarkan artikel ini

Trump Siapkan Strategi Militer untuk Hadapi Kartel Narkoba Amerika Latin

Jakarta, CNN Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengambil langkah tegas dalam memerangi kartel narkoba Amerika Latin dengan melibatkan kekuatan militer. Langkah ini diambil menyusul penetapan beberapa kelompok penyelundup narkoba sebagai organisasi teroris oleh pemerintah AS pada awal tahun ini. Informasi ini diungkap dalam laporan terbaru The New York Times yang dirilis AFP pada Sabtu (9/8).

Menurut laporan tersebut, Trump telah menginstruksikan Pentagon untuk mulai merencanakan tindakan militer terhadap kartel narkoba yang dianggap sebagai organisasi teroris. Wall Street Journal (WSJ) mengindikasikan bahwa Departemen Pertahanan tengah menyiapkan berbagai opsi, termasuk penggunaan pasukan khusus dan dukungan intelijen. Setiap tindakan ini juga akan dikoordinasikan dengan mitra-mitra internasional.

Juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, meskipun tidak mengonfirmasi laporan tersebut secara spesifik, menegaskan bahwa melindungi tanah air merupakan prioritas utama Trump. Ia menyatakan, “Ini adalah langkah berani untuk menetapkan beberapa kartel dan geng sebagai organisasi teroris asing.”

Pada bulan Februari, Gedung Putih meresmikan Tren de Aragua dari Venezuela, Kartel Sinaloa di Meksiko, dan enam kelompok pengedar narkoba lainnya sebagai organisasi teroris. Penetapan ini ditindaklanjuti dengan penambahan Kartel Matahari, geng Venezuela yang diduga telah mengirimkan ratusan ton narkoba ke AS selama dua dekade terakhir.

Dalam konteks ini, Trump juga menandatangani perintah eksekutif pada 20 Januari, yang merupakan hari pertamanya kembali ke Gedung Putih. Ia menekankan bahwa kartel narkoba tersebut “merupakan ancaman keamanan nasional yang lebih besar dibandingkan kejahatan terorganisir tradisional.” Pada bulan Maret, Trump menegaskan komitmennya untuk “berperang” melawan kartel narkoba Meksiko, yang ia tuduh terlibat dalam pemerkosaan, pembunuhan, dan menimbulkan ancaman serius terhadap nasional AS.

Menanggapi potensi tindakan militer AS terhadap kartel, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menekankan bahwa “tidak akan ada invasi” ke negaranya. Dalam pernyataannya, Sheinbaum berusaha menunjukkan kepada Trump bahwa pemerintahannya aktif dalam memberantas kartel narkoba yang dianggap menyuplai AS dengan narkoba, terutama fentanil. “Kami bekerja sama, kami berkolaborasi, tetapi tidak akan ada invasi. Itu sama sekali tidak mungkin,” tegasnya.

Dengan langkah ini, Trump mencoba memperkuat posisinya dalam memerangi penyelundupan narkoba yang telah menjadi isu serius di AS. Keputusan untuk menggunakan kekuatan militer mencerminkan keseriusan pemerintah AS dalam menangani masalah kejahatan terorganisir yang semakin mengglobal. Namun, tindakan ini juga memunculkan berbagai tanggapan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, terkait implikasi dan kemungkinan dampak bagi hubungan antara kedua negara.

Melihat perkembangan ini, penting bagi publik untuk mengikuti berita terkini seputar tindakan Trump serta respons dari pemerintah negara lain, khususnya Meksiko, yang kini berada dalam sorotan dunia.