Trump Beri Jaminan kepada Netanyahu: Israel Takkan Serang Qatar Lagi
Jakarta, CNN Indonesia — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan jaminan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa Israel tidak akan melancarkan serangan kembali ke Qatar. Jaminan tersebut disampaikan Trump setelah serangan Israel ke Doha pekan lalu, yang dikhawatirkan dapat memicu ketegangan baru di kawasan.
“Dia tidak akan menyerang Qatar,” ungkap Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dimuat AFP, pada Senin (15/9). Pernyataan ini muncul setelah Netanyahu, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di Yerusalem pada hari yang sama, tidak dapat memastikan bahwa Israel tidak akan menyerang Qatar lagi.
Serangan Israel ke Qatar pekan lalu memicu kemarahan di berbagai kalangan, baik dari negara-negara Arab dan Muslim, maupun dari sekutu-sekutu Eropa yang selama ini mendukung AS. Bahkan, Trump telah menegur Netanyahu terkait aksi militer tersebut.
Meskipun Washington membantah terlibat dalam operasi Israel ini, sejumlah pejabat AS mengonfirmasi bahwa Gedung Putih menyadari rencana serangan yang dilakukan oleh Tel Aviv tersebut. Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, menuduh Israel berusaha menggagalkan gencatan senjata di Gaza melalui serangannya di Doha. Tuduhan ini disampaikan saat digelarnya pertemuan darurat oleh pemimpin Arab dan Muslim pada Senin lalu, yang merupakan inisiatif Qatar untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel.
Dalam pidato pembukanya, Emir Qatar mengatakan, “Siapa pun yang secara sistematis berusaha membunuh pihak yang sedang diajak bernegosiasi, jelas berniat menggagalkan proses negosiasi.” Pertemuan tersebut adalah KTT gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang bertujuan menuntut penghentian konflik dan menyelesaikan krisis kemanusiaan di Gaza.
Di sisi lain, Dewan Kerja Sama Negara Teluk Arab (GCC) juga menyampaikan desakan kepada AS untuk memanfaatkan pengaruhnya agar Israel tidak bertindak sembrono. Liga Arab serta OKI bahkan meminta negara-negara anggotanya untuk mempertimbangkan kembali hubungan mereka dengan Israel sebagai respons terhadap serangan ini.
Qatar, yang selama ini berperan sebagai mediator dalam perundingan penghentian perang di Gaza bersama Mesir dan AS, kini menghadapi tantangan baru. Serangan yang dilakukan oleh Israel terjadi di tengah proses pembahasan proposal baru yang diusulkan oleh AS oleh delegasi Hamas.
Lebih jauh lagi, Qatar dikenal sebagai sekutu dekat AS di kawasan Timur Tengah, dan menjadi lokasi bagi pangkalan militer terbesar AS di wilayah tersebut. Perkembangan situasi ini menunjukkan betapa rumitnya geopolitik di Timur Tengah dan pentingnya peran masing-masing negara dalam menjaga stabilitas di kawasan.
Dengan jaminan yang disampaikan Trump, harapan untuk meredakan ketegangan antara Israel dan Qatar diharapkan dapat tercapai, di tengah upaya mediasi yang sedang berlangsung. Namun, kejelasan langkah konkret selanjutnya dari kedua pihak masih perlu dipantau dengan cermat oleh masyarakat internasional.