Internasional

Trump Desak Hamas Bebaskan 20 Sandera Segera di Gaza

Avatar photo
2
×

Trump Desak Hamas Bebaskan 20 Sandera Segera di Gaza

Sebarkan artikel ini

Trump Desak Hamas Segera Bebaskan 20 Sandera di Gaza

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak kelompok Hamas untuk segera mengembalikan seluruh 20 sandera yang diyakini masih hidup di Jalur Gaza. Dalam pernyataan yang diunggah di platform Truth Social, Rabu (3/9), Trump menyatakan, “Beritahu Hamas untuk SEGERA mengembalikan semua 20 sandera (bukan 2, 5, atau 7!), dan keadaan akan berubah dengan cepat. SEMUANYA AKAN BERAKHIR!”

Pernyataan tersebut merujuk pada angka sandera yang ditahan oleh Hamas dan kelompok bersenjata lainnya di Gaza. Data terbaru menunjukkan bahwa total ada 48 sandera yang saat ini berada dalam penahanan, termasuk 47 orang yang diculik sejak 7 Oktober 2023. Dari jumlah ini, setidaknya 26 orang telah dipastikan tewas, sementara 20 lainnya diyakini masih hidup. Ungkapan Trump memicu kepanikan di kalangan keluarga para sandera yang terus menunggu kabar mengenai keadaan kerabat mereka. Sebelumnya, Trump sempat menyebut bahwa jumlah sandera yang masih hidup kurang dari 20 orang.

Merespons pernyataan Trump, utusan khusus pemerintah Israel untuk urusan sandera, Gal Hirsch, menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki informasi baru yang mengubah estimasi tersebut. Hal ini menunjukkan adanya ketidakpastian yang masih menyelimuti situasi sandera di Gaza.

Di tengah kekhawatiran mengenai sandera, Trump juga meningkatkan tekanannya agar perang di Gaza segera berakhir. Dalam wawancaranya dengan Daily Caller, ia menyampaikan bahwa konflik tersebut justru “menyakiti Israel”. Kendati demikian, Trump tetap menegaskan dukungannya terhadap rencana Israel untuk mengambil alih Kota Gaza, dan menegaskan bahwa kelompok Hamas harus dihancurkan untuk memastikan keselamatan sisa-sisa sandera.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengungkapkan perasaannya setelah bertemu dengan keluarga para sandera pada Selasa (2/9). Ia menggambarkan pertemuan tersebut sebagai “sangat menyentuh” dan menekankan perlunya Hamas untuk segera membebaskan semua sandera. “Keluarga para sandera menunjukkan kekuatan dan keberanian luar biasa dalam menghadapi penderitaan mereka,” tulis Lammy di akun media sosialnya.

Lammy juga mengkritik pemerintah Israel dalam sidang parlemen di Inggris, mengungkapkan keprihatinan terkait minimnya akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ia menegaskan bahwa kondisi di sana adalah “kelaparan buatan manusia di abad ke-21” dan memperingatkan bahwa reputasi Israel di mata generasi muda dunia semakin memburuk.

Dalam konflik berlarut-larut ini, ketegangan antara negara-negara Barat dan Hamas tampak semakin meningkat, dengan seruan-seruan untuk keadilan dan keselamatan para sandera terus bergema di berbagai belahan dunia. Upaya dialog dan diplomasi menjadi semakin mendesak bagi semua pihak yang terlibat. Salah satu harapan yang muncul adalah menemukan solusi yang mengutamakan keselamatan, baik bagi para sandera maupun bagi penduduk Gaza yang terjebak dalam situasi sulit ini.

Ke depannya, dapat kita lihat bagaimana dinamika ini akan berlangsung, dan langkah-langkah apa saja yang akan diambil oleh berbagai pihak untuk mengatasi masalah mendesak ini.