Internasional

Trump dan Putin Bertemu di Alaska, Protokol Ketat Diterapkan

Avatar photo
1
×

Trump dan Putin Bertemu di Alaska, Protokol Ketat Diterapkan

Sebarkan artikel ini

Pertemuan Bersejarah Trump dan Putin di Alaska

Jakarta, CNN Indonesia – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menggelar pertemuan penting di Joint Base Elmendorf-Richardson, Anchorage, Alaska, pada Jumat (15/8). Momen strategis ini ditandai dengan berjabat tangan di tengah pengawasan ketat, termasuk melintasnya pesawat militer AS di langit.

Pertemuan ini dijadwalkan dengan sangat hati-hati oleh kedua negara. Seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari waktu kedatangan hingga tempat parkir pesawat kenegaraan, dikontrol secara ketat. Dalam kesempatan ini, Putin tiba dengan menggunakan pesawat Ilyushin Il-96, yang telah dimodifikasi sesuai kebutuhan, sementara Trump datang dengan Boeing 747 milik negara yang dikenal sebagai Air Force One.

Trump tiba lebih awal sebelum kedatangan Putin, namun ia memilih untuk tetap berada di dalam pesawat hingga presiden Rusia siap untuk bertemu. Setelah bersalaman, kedua pemimpin tersebut menaiki limosin kepresidenan yang telah disiapkan untuk membawa mereka ke lokasi pertemuan. Protokol yang dijalankan kali ini terbilang tidak biasa, mengingat kedua kepala negara ini tidak sepenuhnya akur satu sama lain.

Sebelumnya, ketika Trump mengajak pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, untuk duduk di dalam mobilnya saat pertemuan di Singapura pada 2018, para ajudan mengingatkan agar tidak melakukannya. Momen di dalam mobil ini memberikan kesempatan kepada Trump dan Putin untuk berbincang secara privat sebelum melanjutkan pertemuan yang melibatkan penasihat masing-masing.

Secara keseluruhan, pertemuan ini mencerminkan upaya kedua pemimpin dalam mencari titik temu di tengah hubungan bilateral yang kerap dibarengi oleh ketegangan. Sinyal positif semacam ini diharapkan dapat mengurangi ketegangan dan menciptakan ruang untuk dialog lebih lanjut mengenai isu-isu global yang saling mempengaruhi, termasuk konflik di Ukraina dan hubungan NATO.

Banyak ahli politik memperhatikan bahwa pertemuan ini bisa menjadi langkah awal untuk membangun kembali komunikasi yang lebih konstruktif antara kedua negara. Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, kesempatan untuk berbicara langsung diharapkan dapat mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan kepercayaan antar negara.

Seiring dengan berlangsungnya pertemuan ini, audiens global pun menunggu hasil nyata dari dialog tersebut. Beberapa pakar mengatakan, penting untuk melihat apakah peringkat dalam hubungan bilateral ini dapat terlaksana kembali setelah beberapa tahun mengalami ketegangan.

Kedua pemimpin diharapkan dapat membahas berbagai isu, mulai dari keamanan regional hingga kerjasama ekonomi, meskipun tantangan politik dalam negeri masing-masing tetap menjadi perhatian. Momen ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam usaha diplomasi antara AS dan Rusia, serta membawa harapan baru bagi stabilitas dunia.

Dengan adanya pertemuan ini, dunia memperhatikan setiap langkah yang diambil oleh Trump dan Putin. Komunikasi yang terbuka dapat menjadi jalan keluar dari berbagai masalah yang selama ini mengganggu hubungan kedua negara, terutama di tengah berbagai isu panas yang masih ada di kancah internasional.