Internasional

Trump Ancam Sanksi Besar untuk Rusia Terkait Ukraina

Avatar photo
3
×

Trump Ancam Sanksi Besar untuk Rusia Terkait Ukraina

Sebarkan artikel ini

Trump Ancam Sanksi Baru untuk Rusia, Ketegangan Ukraina Semakin Meningkat

Jakarta, CNN Indonesia – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengeluarkan ancaman akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia. Ancaman ini dilontarkannya pada Jumat (22/8) menyusul stagnasi dalam perundingan damai terkait konflik di Ukraina selama dua minggu terakhir. Menurut Trump, keputusan penting terkait Rusia akan segera diambil, yang berpotensi melibatkan sanksi besar-besaran maupun tarif yang tinggi.

“Saya akan membuat keputusan tentang langkah yang akan diambil. Itu akan menjadi keputusan yang sangat penting, bisa jadi sanksi besar-besaran atau tarif besar-besaran, atau keduanya,” ucap Trump, seperti yang dilansir oleh Reuters. Ia mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap serangan Rusia yang menargetkan pabrik milik AS di Ukraina, yang baru-baru ini menyebabkan kebakaran dan melukai beberapa karyawan.

Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan bahwa Rusia berusaha maksimal untuk menghindari pertemuan antara dirinya dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dalam pernyataannya, Zelensky reiterasi pentingnya dialog langsung untuk mencapai solusi atas konflik.

“Pertemuan ini adalah salah satu komponen kunci untuk mengakhiri perang. Dan karena Rusia tidak ingin mengakhiri perang, mereka akan mencari cara untuk menghindari pertemuan ini,” jelas Zelensky.

Penjelasan dari Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menegaskan bahwa saat ini belum ada agenda untuk pertemuan puncak antara Putin dan Zelensky. “Putin siap bertemu dengan Zelensky ketika agenda pertemuan sudah disiapkan. Namun, sampai saat ini, agenda tersebut belum ada,” ungkap Lavrov.

Ketegangan yang terus meningkat antara Rusia, Ukraina, dan Amerika Serikat menambah kompleksitas situasi di kawasan tersebut. Sanksi dari Washington selama ini telah menambah tekanan pada Moskow, sementara serangan yang dilakukan Rusia di Ukraina semakin meningkatkan penderitaan rakyat sipil.

Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya diplomatik, konflik di Ukraina tetap jauh dari resolusi. Para pengamat mengkhawatirkan bahwa ifak diplomasi tidak segera diaktifkan, situasi dapat semakin memburuk, menimbulkan dampak buruk tidak hanya bagi Ukraina tetapi juga bagi stabilitas kawasan Eropa lebih luas.

Melihat perkembangan ini, dunia internasional mencermati dengan seksama, harapan untuk mencapai kesepakatan damai sangat tergantung pada konsistensi dan komitmen dari semua pihak yang terlibat. Keterbukaan untuk berdialog perlu ditekankan agar proses perdamaian dapat segera terwujud demi kebaikan rakyat yang terdampak.