Internasional

Trump Ancam Sanksi Baru untuk Rusia Jika Perang Ukraina Berlanjut

Avatar photo
5
×

Trump Ancam Sanksi Baru untuk Rusia Jika Perang Ukraina Berlanjut

Sebarkan artikel ini

Presiden AS Desak Rusia Akhiri Perang di Ukraina, Ancaman Sanksi Mengemuka

Jakarta, CNN Indonesia — Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengancam akan menjatuhkan sanksi tambahan kepada Rusia jika negara tersebut tidak mengakhiri konflik di Ukraina. Pernyataan ini disampaikan Trump dalam konferensi pers di Ruang Oval, setelah bertemu dengan Presiden Polandia, Karol Nawrocki, pada Rabu, 3 September 2023.

Trump menekankan bahwa ia tidak memiliki pesan khusus untuk Presiden Rusia, Vladimir Putin. “Dia tahu posisi saya, dan dia akan membuat keputusan satu atau lain cara,” ujarnya. Ia menambahkan, “Jika kita tidak senang dengan keputusannya, anda tahu apa yang akan terjadi,” menandakan bahwa tindakan tegas akan diambil jika Rusia terus melanjutkan invasinya.

Ancaman sanksi yang dilontarkan Trump muncul setelah pernyataan Putin yang berkomitmen untuk melanjutkan perang jika tidak ada penyelesaian damai. Usaha diplomasi Trump untuk meredakan ketegangan tampaknya belum memberikan hasil yang memuaskan.

Sebelum pertemuan tersebut, Trump juga mencatat sanksi terbaru yang dikenakan kepada India karena membeli minyak dari Rusia. “Anda menyebut itu tidak bertindak? Dan saya belum melakukan fase dua dan fase tiga,” ujarnya, tak memberikan rincian lebih lanjut mengenai langkah yang dimaksud.

Rencana Trump untuk berkomunikasi dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, diharapkan berlangsung pada hari Kamis, 4 September 2023. Zelensky dan para pemimpin Eropa sebelumnya telah mengharapkan panggilan dari Trump untuk mendiskusikan situasi di Ukraina. Zelensky juga menyatakan harapannya untuk mendorong Trump memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia.

Pertemuan mendatang di Paris direncanakan akan mengadopsi format campuran, dengan beberapa pemimpin hadir secara langsung dan yang lainnya terhubung melalui video. Pembicaraan tersebut menjadi bagian dari upaya Trump untuk menyatukan dukungan internasional dalam mengatasi krisis di Ukraina.

Dalam konteks yang lebih luas, ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat terus meningkat seiring dengan berlanjutnya agresi militer Rusia di Ukraina. Banyak pihak menggantungkan harapan pada diplomasi untuk menurunkan intensitas konflik, meskipun hasilnya hingga saat ini masih mengecewakan.

Sebagai catatan, situasi di Ukraina telah berlangsung selama lebih dari satu tahun. Sejumlah negara, termasuk AS dan negara-negara Eropa, telah memberikan dukungan finansial dan militer kepada Ukraina. Namun, upaya untuk mencapai kesepakatan damai tetap belum membuahkan hasil, dengan kedua belah pihak berpegang pada posisinya masing-masing.

Pernyataan Trump menjadi sinyal bahwa AS masih berkomitmen terhadap dukungan bagi Ukraina dan bersikap tegas terhadap tindakan Rusia. Namun, apa yang akan terjadi tergantung pada respons dari pihak Rusia dan perkembangan situasi di lapangan.

Sebagai penutup, perhatian dunia kini tertuju pada langkah lanjut yang akan diambil oleh Trump dan reaksi dari Putin, yang dapat memengaruhi stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut.