Tradisi Makepung di Jembrana: Melestarikan Warisan Budaya Pertanian
Jembrana, Bali – Pada Minggu, 24 Agustus 2025, puluhan peserta beradu kecepatan dalam tradisi Makepung, balapan kerbau yang diadakan di Kabupaten Jembrana. Sebanyak 246 peserta mengikuti perlombaan ini, yang bertujuan tidak hanya untuk melestarikan warisan budaya pertanian tetapi sekaligus mempromosikan pariwisata daerah.
Makepung merupakan tradisi yang telah ada sejak lama di Jembrana, dan kini menjadi salah satu daya tarik wisata. Perlombaan ini disaksikan oleh ribuan pengunjung yang datang dari berbagai daerah untuk menyaksikan kemeriahannya. Dalam acara ini, peserta memacu kerbau mereka dengan kecepatan tinggi, menciptakan suasana yang penuh semangat dan keceriaan.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, I Wayan Suastra, event ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelestarian budaya daerah. “Makepung adalah bagian dari identitas kami. Dengan mengadakan acara seperti ini, kami dapat menunjukkan kekayaan budaya kepada generasi muda dan pengunjung,” ujarnya.
Tradisi ini juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Selain menarik wisatawan, Makepung berkontribusi pada penguatan ekonomi lokal. Para peternak kerbau memanfaatkan kesempatan ini bukan hanya untuk berpartisipasi dalam perlombaan, tetapi juga untuk menjajakan produk dan kerajinan lokal saat acara berlangsung.
Kegiatan ini diisi dengan beragam pertunjukan seni dan budaya yang mencerminkan kekayaan budaya Bali. Dari tarian tradisional hingga pameran kerajinan tangan, pengunjung dapat merasakan atmosfer yang kaya akan tradisi.
Pemberian penghargaan kepada para pemenang juga menjadi momen penting dalam acara ini. Hadiah diberikan tidak hanya untuk juara pertama, tetapi juga untuk peserta yang berhasil menunjukkan kualitas dan kemampuan terbaik di berbagai kategori. Dengan cara ini, diharapkan partisipasi masyarakat akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang.
Kegiatan Makepung tidak hanya menjadi ajang lomba, tetapi juga sarana untuk memperkuat tali persaudaraan antarwarga. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu peserta, I Made Agung, “Kegiatan ini menguatkan rasa persatuan. Kita semua bersaing dengan semangat yang sama yaitu melestarikan budaya.”
Melihat kesuksesan acara ini, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan tradisi Makepung sebagai salah satu kalender wisata unggulan di Bali. Upaya ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat setempat melalui pariwisata yang berkelanjutan.
Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, Makepung di Jembrana tetap menjadi salah satu warisan budaya yang perlu dijaga dan diteruskan kepada generasi mendatang. Tradisi ini bukan hanya sekadar lomba balapan kerbau, tetapi juga simbol kekuatan budaya yang hidup dan berkembang di tengah masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi para pemangku kepentingan untuk lebih aktif dalam melestarikan budaya lokal demi masa depan yang lebih baik. Keberagaman budaya seperti Makepung adalah aset berharga yang perlu dijaga agar dapat terus dikenang dan dinikmati oleh generasi berikutnya.