TNI dan ADF Gelar Latihan Gabungan Penanggulangan Bencana di Bayah
Bayah, Kabupaten Lebak – Tentara Nasional Indonesia (TNI) bekerja sama dengan Australian Defence Force (ADF) menggelar latihan gabungan terpadu dengan fokus pada penanggulangan bencana di Bayah, Kabupaten Lebak, Banten Selatan. Latihan ini berlangsung dari 29 hingga 30 Oktober 2025 dan merupakan kelanjutan dari sesi kelas yang telah dilakukan sebelumnya pada 20 Oktober 2025 di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Sesko AL), Jakarta.
Kolonel Arm Edwin Habel dari Paban VIII/Latma Biro Lat Sops TNI mengungkapkan bahwa latihan ini dirancang untuk memperkuat kemampuan kedua angkatan dalam menghadapi situasi darurat yang dapat timbul akibat bencana alam. “Kami mengambil tema penanggulangan bencana, di mana skenario latihan ini mensimulasikan proses mulai terjadinya bencana hingga penanganan para korban,” katanya saat ditemui di Posko Latihan Gabungan di Bayah.
Pelaksanaan latihan diawali dengan simulasi bencana yang mengedukasi peserta tentang penyebaran informasi kepada masyarakat. Dalam latihan ini, peserta melakukan evakuasi warga ke lokasi yang dianggap aman, selain itu juga melakukan penanganan kesehatan serta pendataan para pengungsi dari wilayah terdampak. “Kami menjalankan beberapa latihan teknis detail yang dirangkai dalam satu skenario besar. Kegiatan dimulai dengan pencarian korban, dilanjutkan dengan evakuasi dan penanganan medis,” jelas Kolonel Edwin.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknik, tetapi juga melibatkan interaksi sosial dengan masyarakat setempat. Dalam rangka membangun hubungan baik, personel TNI dan ADF menyerukan pentingnya kerja sama dalam penanggulangan bencana dengan mengunjungi SMA Negeri 1 Bayah untuk berdialog dengan guru dan siswa. Selain itu, mereka juga berkoordinasi dengan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malimping.
Latihan gabungan ini signifikan mengingat Indonesia merupakan negara yang rawan bencana alam. Sinergi antar negara dalam penanggulangan bencana diharapkan dapat meningkatkan daya tanggap dan mitigasi risiko bencana di Indonesia, yang sering mengalami kejadian seperti gempa bumi, banjir, dan letusan gunung berapi. Dengan adanya latihan seperti ini, diharapkan masyarakat akan lebih siap dan memiliki pengetahuan yang cukup ketika menghadapi situasi darurat.
Pentingnya latihan ini juga menggarisbawahi komitmen TNI dan ADF untuk saling mendukung dalam aspek keamanan regional, terutama dalam masalah yang merugikan masyarakat luas seperti bencana alam. Kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua negara, tetapi juga bagi masyarakat setempat yang dapat belajar dari praktik dan pengalaman langsung di lapangan.
Sebagai penutup, latihan gabungan ini merupakan langkah konkret dalam mempersiapkan diri menghadapi bencana, serta memperkuat solidaritas dan kemitraan antara Indonesia dan Australia dalam menjawab tantangan kemanusiaan. Dengan penyelenggaraan latihan seperti ini, diharapkan ketanggapan dan kesiapsiagaan bencana akan meningkat, sehingga dapat mengurangi dampak yang dirasakan masyarakat.








