Olahraga

Timnas Indonesia U-23 Kembali Jadi Runner-Up Piala AFF U-23 2025 Setelah Kalah dari Vietnam

Avatar photo
2
×

Timnas Indonesia U-23 Kembali Jadi Runner-Up Piala AFF U-23 2025 Setelah Kalah dari Vietnam

Sebarkan artikel ini

Timnas U-23 Indonesia Gagal Raih Gelar di Piala AFF U-23 2025, Masyarakat Terjadi Kecewa

Jakarta – Tim nasional (timnas) Indonesia U-23 harus merelakan mimpi mereka untuk meraih gelar juara di Piala AFF U-23 2025 setelah mengalami kekalahan 0-1 dari Vietnam. Pertandingan final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa malam (29/7/2025) ini, menjadi kegagalan kedua beruntun bagi Garuda Muda, yang juga kalah dari lawan yang sama pada edisi 2023 lalu.

Kekalahan ini tidak hanya menambah catatan panjang puasa gelar di level senior, tetapi juga memicu kekecewaan di kalangan masyarakat, yang berharap tinggi terhadap perkembangan sepakbola Indonesia. Dalam lebih dari tiga dekade, timnas senior Indonesia belum mampu meraih gelar bergengsi, dengan pencapaian terbaik yang dicatatkan adalah medali emas SEA Games 1991. Saat itu, kompetisi diadakan tanpa batasan umur.

Di sisi lain, prestasi timnas Indonesia di tingkat usia muda menunjukkan adanya potensi yang menjanjikan. Dalam 12 tahun terakhir, dua pelatih lokal, Indra Sjafri dan Bima Sakti, berhasil mengantarkan timnas pada berbagai kejuaraan. Indra Sjafri, pelatih asal Sumatra Barat, berhasil dua kali membawa Indonesia juara Piala AFF U-19 pada 2013 dan 2024, serta meraih medali emas di SEA Games 2023. Sementara Bima Sakti, yang menangani timnas U-16, mengantar Indonesia meraih gelar juara Piala AFF U-16 pada 2022.

Masyarakat semakin merasakan kehilangan akan momentum yang telah dibangun oleh prestasi di level usia dini, terutama setelah penampilan mengesankan di Piala AFF U-19 dan SEA Games. Hasil-hasil positif ini seharusnya menjadi pijakan bagi para pemain muda untuk menggapai prestasi yang lebih tinggi di tingkat senior. Namun, kenyataan pahit setelah kalah di dua edisi berturut-turut di Piala AFF U-23 menimbulkan pertanyaan: Apa yang menghalangi timnas U-23 untuk berprestasi lebih baik?

Penggemar sepakbola di tanah air menjadikan momen ini sebagai refleksi. Diharapkan, evaluasi mendalam terkait pengembangan pemain muda dan peningkatan kualitas pelatih dapat segera dilakukan. Pelatih lokal telah terbukti mampu menggelorakan semangat dan potensi yang ada dalam diri anak-anak muda Indonesia. Namun, tantangan ke depan adalah menerjemahkan potensi tersebut ke dalam prestasi di level yang lebih tinggi.

Menurut beberapa pengamat sepakbola, keberadaan pelatih lokal seperti Indra Sjafri dan Bima Sakti menjadi harapan besar. Mereka telah menunjukkan bahwa dengan pemahaman yang mendalam terhadap karakter pemain Indonesia dan budaya sepakbola lokal, prestasi bukanlah hal yang mustahil. Namun, untuk menjaga momentum ini, diperlukan dukungan penuh dari federasi, media, dan seluruh masyarakat pecinta sepakbola.

Berkaca pada sejarah kelam sepakbola Indonesia di pentas internasional, kegagalan di Piala AFF U-23 ini harus menjadi pelajaran berharga. Dukungan dari publik sangat krusial, namun dukungan tersebut perlu diimbangi dengan kepemimpinan yang kuat dan visi yang jelas dalam mengembangkan sepakbola di Indonesia.

Ke depan, pemerintah dan pengurus federasi diharapkan untuk memberikan perhatian lebih terhadap infrastruktur dan pembinaan pemain. Masyarakat berharap timnas bukan hanya sekadar menjadi peserta, tetapi dapat bersaing dan meraih prestasi di kancah internasional. Semoga langkah-langkah strategis diambil agar generasi mendatang tidak hanya mewarisi cita-cita, tetapi juga dapat merealisasikannya.