Seluruh Jenazah Pekerja Tambang Freeport Ditemukan dan Dievakuasi
Timika – Tim tanggap darurat PT Freeport Indonesia berhasil menemukan dan mengevakuasi seluruh jenazah lima pekerja yang terjebak akibat luncuran material basah di tambang Grasberg Block Cave (GBC), Tembagapura, pada Minggu malam hingga Senin dini hari. Proses evakuasi ini berlangsung di tengah sorotan publik dan harapan besar akan keselamatan para pekerja yang terlibat dalam insiden tersebut.
Kapolsek Tembagapura, Iptu Firman, menyatakan bahwa semua jenazah telah dibawa ke Timika untuk dilakukan identifikasi. Dari lima jenazah yang ditemukan, empat di antaranya direncanakan untuk diterbangkan ke Jakarta, sementara satu akan dimakamkan di Kuala Kencana. “Semuanya sudah dibawa ke Timika tadi pagi. Satu orang dikubur di Kuala Kencana, sedangkan empat orang diterbangkan ke Jakarta hari ini juga,” pungkasnya.
Keempat jenazah yang akan diterbangkan ke Jakarta terdiri dari Victor Manuel Bastida Ballesteros, pekerja ekspatriat asal Chili, Balisang Telile, ekspatriat asal Afrika, Holong Gembira Silaban, dan Dadang Hermanto. Jenazah Zaverius Magai akan dimakamkan di Kuala Kencana.
Kelima pekerja tersebut merupakan karyawan dari PT Redpath Indonesia, sebuah perusahaan kontraktor yang bekerja di area tambang bawah tanah Freeport. Penemuan terakhir, yaitu Holong Gembira Silaban dan Zaverius Magai, diketahui tiba di Rumah Sakit Tembagapura sekitar pukul 03.00 WIT. Setiba di rumah sakit, jenazah langsung ditangani tim dokter dari Bidang Dokkes Polda Papua untuk proses identifikasi.
Kabid Dokkes Polda Papua, AKBP dr Mansyuri SPFM, juga terlibat dalam proses identifikasi korban. Ia memastikan bahwa kondisi jenazah para pekerja dapat dikatakan masih utuh, dengan laporan menyebutkan bahwa mereka terjebak di antara lumpur-lumpur yang menciptakan struktur berbahaya di area tambang bawah tanah.
Kapolsek Firman menambahkan dirinya belum menerima informasi mengenai langkah selanjutnya dari manajemen PT Freeport setelah semua jenazah ditemukan. “Kami saja dilarang masuk ke rumah sakit,” ucapnya.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyampaikan duka yang mendalam atas kehilangan rekan-rekannya. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersatu dalam menghadapi tragedi ini. “Kehilangan ini membawa duka yang mendalam bagi kita semua. Atas nama pribadi dan perusahaan, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang telah berada di Tembagapura sejak 14 September 2025,” sekapur sirihnya.
Pencarian dan evakuasi jenazah pekerja ini merupakan langkah penting bagi perusahaan dalam mendukung kegiatan operasional dan memastikan keselamatan pekerja. Sebelumnya, dua pekerja dari PT Cita Contract juga ditemukan meninggal pada 20 September dalam insiden serupa.
Pengumuman resmi mengenai kondisi dan dukungan bagi keluarga korban juga disampaikan oleh Tony Wenas, yang berkomitmen untuk memberikan pendampingan penuh selama proses identifikasi dan pemulangan jenazah.
Insiden di tambang Grasberg ini menambah catatan kelam tentang risiko yang dihadapi pekerja tambang. Masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, serta keselamatan menjadi prioritas utama dalam setiap operasi pertambangan.