Nasional

Tiga Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Runtuhnya Majelis di Bogor

Avatar photo
4
×

Tiga Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Runtuhnya Majelis di Bogor

Sebarkan artikel ini

Tim gabungan dari TNI, BPBD, pemadam kebakaran, dan pemerintah daerah masih melakukan penyisiran di lokasi ambruknya bangunan majelis Asobiyah di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu. Penyisiran ini bertujuan untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertimbun reruntuhan.

Komandan Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Letkol Inf Henggar Tri Wahono, menjelaskan bahwa proses evakuasi sudah berlangsung sejak pagi hari. “Kami bekerja sama dengan Kodim, BPBD, dan pemda untuk memastikan tidak ada lagi korban yang tertimpa,” ujarnya.

Dari laporan yang diterima, sejumlah korban mengalami luka-luka akibat insiden tersebut, dengan tiga di antaranya dilaporkan meninggal dunia. “Korban mengalami luka di kepala, tangan, dan kaki, dan masih memerlukan perawatan. Kami berdoa agar tidak ada korban tambahan,” tambah Henggar.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, menjelaskan bahwa kejadian berlangsung sekitar pukul 08.30 WIB saat acara Maulid berlangsung dan dihadiri oleh ratusan jamaah. Bangunan yang berlantai dua tersebut tidak mampu menahan beban, sehingga runtuh menimpa para peserta.

Menurut data sementara dari BPBD, sebanyak 54 orang mengalami luka-luka dan kini dirawat di berbagai rumah sakit, termasuk RSUD Kota Bogor, RS PMI Bogor, RS Medika Dramaga, serta puskesmas sekitar. Di samping itu, tiga orang telah dinyatakan meninggal dunia: Irni Susanti, Wulan, dan Nurhayati, yang semuanya merupakan warga setempat dan meninggal di rumah sakit.

Adam menambahkan bahwa mayoritas korban berasal dari Desa Sukamakmur, Sukaharja, dan Sukaluyu. Mereka mendapatkan penanganan medis sesuai dengan kondisi masing-masing di berbagai fasilitas kesehatan. “Saat ini, korban sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat, sementara tim terus membersihkan material bangunan yang runtuh,” ungkapnya.

Hasil kaji cepat sementara mengungkapkan bahwa bangunan yang sudah tua dan tidak mampu menahan beban jamaah menjadi penyebab utama ambruknya majelis tersebut. Petugas gabungan masih berada di lokasi hingga siang hari untuk memastikan situasi aman dan melakukan analisis lebih lanjut untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Pihak berwenang terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kondisi bangunan. Mereka juga meminta partisipasi warga dalam melaporkan kejanggalan yang mungkin dapat mengancam keselamatan, terutama dalam konteks bangunan yang digunakan untuk kegiatan publik. Tim akan melanjutkan monitoring dan evaluasi untuk memperbaiki infrastruktur yang ada demi keselamatan bersama.