Tersangka Penembakan Charlie Kirk Terindentifikasi sebagai Tyler Robinson, 22 Tahun

Tersangka Penembakan Charlie Kirk Teridentifikasi, Bukan Mahasiswa di Utah Valley University

Jakarta, CNN Indonesia – Tersangka penembakan terhadap Charlie Kirk, loyalis Presiden Amerika Serikat Donald Trump, telah teridentifikasi sebagai Tyler Robinson, seorang pria berusia 22 tahun. Gubernur Spencer Cox mengonfirmasi bahwa Robinson bukan merupakan mahasiswa di Utah Valley University, lokasi di mana insiden penembakan terjadi.

Menurut pernyataan Gubernur Cox, Tyler Robinson telah lama tinggal bersama keluarganya di Washington County. “Ia tinggal, dan telah lama tinggal, bersama keluarganya di Washington County,” ungkap Cox dalam konfrensi pers pada Jumat (12/9) pagi waktu setempat, yang dilansir dari CNN.

Investigasi lebih lanjut mengungkapkan bahwa pihak berwenang menemukan senapan bolt-action yang dibungkus handuk di lokasi kejadian. Menariknya, terdapat tulisan yang mencolok, “Hei fasis! Tangkap!”, terukir pada selongsong yang ditemukan bersamaan dengan senapan tersebut. Insiden ini berlangsung di kampus Universitas Utah Valley pada Rabu pagi, di mana rekaman CCTV menunjukkan tersangka tiba menggunakan sebuah Dodge Challenger. Dalam video tersebut, Robinson terlihat mengenakan kaus oblong marun, celana pendek terang, topi hitam berlogo putih, dan sepatu berwarna terang.

Ketika ditangkap oleh penyidik pada Kamis pagi waktu setempat, Robinson mengenakan pakaian yang sesuai dengan penampakan dalam rekaman CCTV. Pengembangan kasus ini semakin menarik perhatian setelah pernyataan Presiden Trump, yang menyebutkan bahwa seseorang yang “sangat dekat dengan tersangka” telah menyerahkan informasi kepada pihak berwenang.

Trump menyampaikan bahwa ia akan mengumumkan secara resmi informasi berkaitan dengan penangkapan pelaku pada Jumat malam waktu Amerika Serikat. “Kami memiliki orang yang kami yakini sebagai tersangka yang sedang dicari. Dia sendiri yang datang ke markas polisi dan kini berada di sana,” jelas Trump.

Insiden penembakan ini menjadi perhatian besar karena melibatkan seorang tokoh politik dan terjadi di lingkungan pendidikan. Komunitas sekitar Universitas Utah Valley juga merasakan dampak dari kejadian ini, yang menimbulkan ketegangan dan keprihatinan mengenai keselamatan di area kampus.

Pihak berwenang masih melanjutkan investigasi kasus ini untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut dan memastikan keamanan di komunitas tersebut. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan memberikan dukungan kepada aparat penegak hukum dalam penanganan kasus ini.

Dengan terungkapnya profil tersangka dan awal mula insiden, harapan akan transparansi dan keadilan semakin tinggi. Pihak kepolisian dan lembaga terkait terus berupaya memberikan informasi yang akurat dan terkini kepada publik, seiring perkembangan investigasi yang terus berlangsung.