Internasional

Tentara Israel Cerita Tentang Perlakuan Baik Selama Ditahan Hamas di Gaza

Avatar photo
10
×

Tentara Israel Cerita Tentang Perlakuan Baik Selama Ditahan Hamas di Gaza

Sebarkan artikel ini

Tentara Israel Ceritakan Pengalaman Selama Disandera Hamas di Gaza

Seorang tentara Israel yang disandera oleh kelompok Hamas selama konflik di Jalur Gaza, Matan Angrest, berbagi pengalamannya setelah dibebaskan. Dalam wawancara eksklusif dengan Channel 13 Israel, Angrest mengungkapkan bagaimana selama masa penahanannya, milisi tersebut memenuhi permintaan pribadinya untuk perlengkapan ibadah umat Yahudi.

Angrest menjelaskan bahwa ia meminta tefillin (kotak kecil yang dikenakan di dahi saat berdoa), siddur (buku doa), dan salinan kitab Taurat. Menurut laporan dari Middle East Monitor, permintaan tersebut dipenuhi oleh Hamas, yang menyediakan perlengkapan ibadah tersebut dari lokasi-lokasi yang sebelumnya digunakan oleh tentara Israel di Gaza. Angrest melaksanakan ibadah salat tiga kali sehari di dalam terowongan tempat ia ditahan, dan ia berhasil selamat dari beberapa serangan udara Israel yang menargetkan daerah tersebut.

Sementara itu, Hamas mengklaim bahwa mereka berupaya melindungi nyawa para tahanan selama masa penyanderaan. Mereka menekankan bahwa serangan udara Israel yang intens juga menimbulkan ancaman serius bagi sandera, yang termasuk warga negara Israel. Angrest menginformasikan bahwa beberapa sandera bahkan kehilangan nyawa akibat serangan tersebut.

Kesaksian Angrest mengenai perlakuan selama disandera menunjukkan kontras yang mencolok dengan laporan dari berbagai organisasi hak asasi manusia yang menggambarkan kondisi sulit yang dialami oleh para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel. Beberapa sandera Hamas sebelumnya melaporkan bahwa mereka diperlakukan dengan baik selama masa tahanan. Sebaliknya, banyak tahanan Palestina mengeluhkan adanya penyiksaan, kelalaian medis, dan perlakuan buruk lainnya.

Kondisi di Jalur Gaza saat ini terus menjadi sorotan internasional, terutama terkait dengan dampak dari konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Hamas. Intensitas serangan udara Israel dan respons milisi Hamas dalam penyanderaan menciptakan situasi kemanusiaan yang rumit. Berbagai pihak menyerukan perlunya solusi damai untuk menghindari semakin banyaknya korban, baik di pihak tentara Israel maupun warga Palestina.

Kesaksian Matan Angrest menjadi salah satu dari sedikit suara yang muncul ke publik mengenai pengalaman di dalam terowongan Hamas. Pengakuan tersebut mengundang berbagai reaksi, baik dari masyarakat Israel maupun internasional, mengenai perlakuan terhadap para tahanan dalam konteks perang.

Secara keseluruhan, pengakuan Angrest membawa perhatian baru terhadap isu tahanan dan perlakuan yang diterima oleh mereka dalam situasi konflik. Sementara Hamas mengklaim bahwa mereka melindungi sandera mereka, banyak laporan lain menunjukkan bahwa situasi di lapangan jauh lebih kompleks, dan sering kali, hak asasi manusia dilanggar di kedua sisi.