Nasional

Stok Pangan Jakarta Aman Hingga Oktober 2025, Terlepas Dari Aksi Unjuk Rasa

Avatar photo
3
×

Stok Pangan Jakarta Aman Hingga Oktober 2025, Terlepas Dari Aksi Unjuk Rasa

Sebarkan artikel ini

Stok Pangan Jakarta Aman hingga Oktober 2025

Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memastikan ketersediaan stok pangan di ibu kota tidak terganggu, meskipun belakangan ini terjadi aksi unjuk rasa di beberapa wilayah. Pramono menyatakan, Jakarta memiliki pasokan pangan yang cukup hingga akhir Oktober 2025, menepis rumor yang beredar mengenai potensi krisis pangan.

“Pangan di Jakarta sangat mencukupi dan tidak ada masalah. Kami pastikan ketersediaan hingga akhir Oktober,” ujar Pramono dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Senin. Pernyataan ini disampaikan usai rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta yang juga membahas masalah keamanan dan ketertiban umum.

Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, serta Pangdam Jayakarta, Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi. Dalam kesempatan itu, Pramono menggarisbawahi pentingnya pemantauan ketat terhadap situasi pangan dan kebutuhan masyarakat.

Di samping isu pangan, Gubernur juga menginformasikan bahwa ada 2.829 sekolah di Jakarta yang saat ini menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Ia menjelaskan, sistem pembelajaran ini diterapkan untuk memastikan pendidikan tetap berlangsung meskipun ada gangguan keamanan akibat unjuk rasa. “Dari total, ada 2.439 sekolah yang melaksanakan pembelajaran secara luring, dan 346 sekolah menggunakan metode hybrid,” jelasnya.

Pramono juga melaporkan bahwa sejak aksi demonstrasi berlangsung, tercatat 716 orang mengalami cedera. Dari angka tersebut, 700 lebih adalah korban yang ditangani oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Semua biaya perawatan mereka ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah,” tambah Pramono.

Korban unjuk rasa ini dirujuk ke sejumlah rumah sakit di lima wilayah Jakarta, termasuk RS Hermina Kemayoran, RS Kramat 128, serta RSPAD Gatot Soebroto. Selain itu, rujukan juga dilakukan ke beberapa puskesmas terdekat untuk memberikan penanganan cepat.

Di tengah situasi ini, Pramono menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan memastikan bahwa persoalan pangan dan kesehatan masyarakat tetap terjaga. Ia berharap, dengan kerjasama semua pihak, situasi bisa kembali normal dan masyarakat tidak panik tentang ketersediaan pangan.

Sejumlah langkah preventive juga telah diambil untuk memastikan tidak ada gangguan lebih lanjut terkait aksi unjuk rasa. Ini termasuk penguatan pengamanan, serta komunikasi yang lebih intensif dengan masyarakat agar informasi yang beredar tidak menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu.

Pramono menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan keamanan dan ketertiban di Jakarta, sehingga berbagai aktivitas sehari-hari dapat berlangsung tanpa hambatan.