Staf KBRI Lima Tewas Ditembak, Penyelidikan Segera Dilakukan
Jakarta, CNN Indonesia – Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, meninggal dunia setelah terkena tembakan di depan apartemennya di Distrik Lince pada Senin malam, 1 September 2023. Kejadian tragis ini mengundang perhatian luas dan segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian setempat.
Menurut informasi yang diperoleh, Zetro ditembak tiga kali saat bersepeda bersama istrinya. Ia segera dilarikan ke Klinik Javier Prado, tetapi dokter menyatakan bahwa Zetro telah meninggal dunia akibat luka yang dideritanya. Pihak kepolisian Peru menyatakan berduka atas insiden ini dan berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan yang menimpa staf diplomatik tersebut.
“Kepolisian Peru turut berduka atas pembunuhan staf diplomatik KBRI di Distrik Lince, Lima. Kami akan segera mengaktivasi Rencana Penangkapan dan memulai penyelidikan untuk mengidentifikasi serta menangkap pelaku,” demikian pernyataan resmi yang disampaikan melalui akun media sosial X oleh Kepolisian Peru.
Zetro Leonardo Purba merupakan Penata Kanselerai Muda yang baru bertugas di KBRI Lima selama lima bulan. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui akun media sosialnya juga menyampaikan rasa duka yang mendalam terhadap kepergian Zetro. “Keluarga Besar Kementerian Luar Negeri turut berduka atas berpulangnya Zetro Leonardo Purba. Semoga amal ibadah almarhum diterima Tuhan YME dan keluarga diberikan keikhlasan serta kesabaran,” tulis mereka.
Kecelakaan yang merenggut nyawa Zetro ini menjadi sorotan, mengingat pentingnya perlindungan terhadap staf diplomatik di luar negeri. Dalam insiden tersebut, istri Zetro dilaporkan selamat dan telah mendapatkan perlindungan dari pihak kepolisian.
Peru, yang sebelumnya dikenal sebagai negara yang ramah bagi diplomat, kini menghadapi tantangan dalam hal keamanan, terutama terkait dengan tindakan kekerasan yang kerap terjadi. Insiden ini juga menjadi pengingat tentang pentingnya sistem keamanan yang lebih ketat bagi diplomat dan warga negara asing lainnya yang tinggal di negara tersebut.
Kementerian Luar Negeri RI juga berharap agar proses penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian dapat berjalan cepat dan efektif. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai pelaku penembakan atau motif di balik aksi kekerasan ini. Namun, komunitas internasional diharapkan akan memberikan dukungan dalam mengusut tuntas kasus ini untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.
Inisialisasi kasus ini menggambarkan kekhawatiran yang terus ada di kalangan diplomat dan warga asing di Peru, serta kebutuhan untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan di tingkat lokal. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, berkomitmen untuk terus memantau perkembangan insiden ini dan memberikan perlindungan yang dibutuhkan bagi warganya di luar negeri.
Sejauh ini, kepolisian Peru sedang melakukan penyelidikan lanjutan untuk menangkap pelaku kejahatan yang bertanggung jawab atas penembakan tragis ini. Masyarakat diharapkan untuk memberikan informasi yang relevan guna membantu proses penyelidikan dan menjaga keamanan di lingkungan sekitar.