Berita

Stadion Gelora Penataran Blitar Porak-Poranda Diterjang Puting Beliung, Kerugian Capai Rp 2 Miliar

Avatar photo
12
×

Stadion Gelora Penataran Blitar Porak-Poranda Diterjang Puting Beliung, Kerugian Capai Rp 2 Miliar

Sebarkan artikel ini

Blitar Terkena Angin Puting Beliung, Stadion Gelora Penataran Alami Kerusakan Parah

Blitar – Stadion Gelora Penataran, yang merupakan kebanggaan warga Kabupaten Blitar, mengalami kerusakan berat akibat terjangan angin puting beliung pada Selasa (14/10/2025) sore. Kerusakan yang ditimbulkan diperkirakan mencapai total kerugian Rp 2 miliar.

Menurut pantauan di lokasi, bagian tribun utama atau VIP menjadi area yang paling parah terkena dampak. Atap stadion ambruk sepenuhnya, sementara material seperti baja ringan dan lembaran seng beterbangan hingga puluhan meter. Hal ini mengakibatkan stadion yang terletak di Kecamatan Nglegok ini tidak bisa digunakan untuk kegiatan olahraga.

Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) telah memutuskan untuk menutup area stadion sementara waktu demi menjaga keselamatan masyarakat. Kepala Dispora Blitar, Anindya Putra Robertus, menjelaskan bahwa pihaknya berharap dapat menerima dana bantuan dari pemerintah pusat untuk perbaikan, mengingat kejadian ini merupakan bencana alam.

“Biaya perbaikan yang diperkirakan mencapai Rp 2 miliar ini terlalu besar jika hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” ungkap Anindya pada Jumat (17/10/2025). Pemkab Blitar pun berencana mengajukan proposal bantuan ke pemerintah pusat agar proses rehabilitasi stadion dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Saat ini, petugas masih bekerja untuk membersihkan puing-puing di sekitar tribun VIP. Selain atap yang ambruk, beberapa bagian lain stadion juga dianggap berisiko roboh, sehingga belum ada kepastian kapan stadion dapat digunakan kembali.

“Apabila proses pembersihan selesai, Stadion Gelora Penataran akan segera dibuka kembali,” tambah Anindya.

Peristiwa ini menjadi sorotan, mengingat Stadion Gelora Penataran tidak hanya berfungsi sebagai arena olahraga, tetapi juga sebagai tempat berkumpul dan beraktivitas bagi masyarakat di sekitar Blitar. Dengan kerusakan yang terjadi, harapan akan pelaksanaan berbagai acara dan kompetisi olahraga di daerah ini pun terancam terganggu.

Bencana alam seperti ini menunjukkan pentingnya upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bagi infrastruktur publik. Dengan banyaknya warga yang bergantung pada fasilitas tersebut, diharapkan pemerintah bisa segera mengambil langkah yang diperlukan untuk memperbaiki dan memulihkan stadion ini, sehingga aktivitas olahraga dan rekreasi masyarakat dapat dilanjutkan secepatnya.

Kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat, sangat dibutuhkan untuk mengatasi dampak dari bencana ini dan memastikan keberlanjutan fungsi stadion sebagai lokasi olahraga dan kegiatan sosial di Kabupaten Blitar.