Internasional

Serangan Udara Israel di Doha Dikecam Keras Negara-Negara Muslim

Avatar photo
4
×

Serangan Udara Israel di Doha Dikecam Keras Negara-Negara Muslim

Sebarkan artikel ini

Serangan Udara Israel di Doha Mendapat Reaksi Keras dari Negara-negara Muslim

Jakarta, CNN Indonesia— Serangan udara yang dilancarkan oleh Israel di Doha, Qatar pada Selasa, 9 September 2023, menuai kecaman tajam dari berbagai negara Muslim. Militer Israel mengkonfirmasi bahwa serangan ini ditujukan untuk menargetkan para pemimpin senior Hamas yang sedang menggelar pertemuan terkait gencatan senjata terbaru untuk Gaza.

Qatar mengutuk keras apa yang disebutnya sebagai “serangan pengecut” oleh Israel, yang bahkan menghantam sebuah bangunan tempat tinggal yang digunakan oleh anggota biro politik Hamas. Dalam sebuah pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan menghancurkan keamanan serta keselamatan warga di Qatar.

“Serangan kriminal ini menimbulkan ancaman serius bagi keamanan dan keselamatan penduduk Qatar,” ungkap kementerian dalam pernyataannya seperti dilansir oleh Middle East Eye. Qatar juga menegaskan bahwa mereka tidak akan menoleransi tindakan sembrono Israel yang terus menggangu kestabilan regional.

Reaksi internasional terhadap serangan ini bervariasi, dengan banyak negara Islam mengecam keras tindakan Israel. Arab Saudi, misalnya, mengutuk serangan tersebut dengan tegas, menyebutnya sebagai “agresi brutal Israel” dan pelanggaran nyata terhadap kedaulatan Qatar. Selain itu, Arab Saudi memperingatkan adanya “konsekuensi serius” terhadap tindakan Israel.

Uni Emirat Arab (UEA) juga menunjukkan solidaritas penuh dengan Qatar, menilai serangan itu sebagai pengkhianatan. Seorang pejabat senior UEA menekankan bahwa “keamanan negara-negara Teluk Arab tidak terpisahkan.” Di sebelahnya, Kuwait dan Yordania turut mengecam serangan, menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional dan penyerangan terhadap kedaulatan Qatar.

Irak menyebut serangan ini sebagai “tindakan pengecut” dan menyatakan dukungannya terhadap Qatar. Liga Arab, melalui Sekretaris Jenderganya Ahmed Aboul Gheit, menuduh Israel melanggar kedaulatan Qatar dan tidak memperhatikan konsekuensi dari tindakan yang memalukan tersebut.

Turki juga mengutuk serangan ini dan menilai bahwa tindakan tersebut menunjukkan ketidakseriusan Israel terhadap kesepakatan perdamaian. Kementerian Luar Negerinya mengkritik Israel yang telah mengadopsi politik ekspansionis dan terorisme sebagai kebijakan resmi negaranya.

Pakistan menyatakan dukungan terhadap Qatar dengan menganggap serangan ini sebagai “keji, melanggar hukum, dan tidak beralasan,” serta menyebutnya provokasi berbahaya yang mengancam perdamaian regional. Maroko, meskipun memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, juga mengecam serangan tersebut dan menyatakan “dukungan penuh” untuk Qatar.

Maladewa dan Suriah juga memberikan reaksi serupa dengan mengecam serangan sebagai pelanggaran hukum internasional. Tindakan Israel ini bukan hanya memicu kemarahan di dunia Arab, tetapi juga menunjukkan kompleksitas situasi geopolitik yang membayangi wilayah tersebut.

Serangan ini menjadi pengingat akan ketegangan yang masih kental antara Israel dan berbagai kelompok di Palestina, serta bagaimana hal ini berpengaruh terhadap stabilitas di kawasan. Warga dunia, khususnya masyarakat Muslim, terus memantau perkembangan situasi ini dengan harapan akan tercapainya perdamaian dan keadilan secara berkelanjutan.