Serangan Beruang di Miyagi Utara: Satu Tewas, Seorang Hilang
Jakarta, CNN Indonesia — Warga Miyagi Utara, Jepang, dikejutkan oleh serangan beruang yang menewaskan seorang perempuan dan mengakibatkan seorang lainnya hilang. Kejadian tragis ini terjadi pada pekan ini, menandai fenomena serangan hewan liar yang semakin sering, meskipun sebelumnya terbilang langka di wilayah tersebut.
Menurut keterangan dari kepolisian setempat, pada Jumat (3/10), dua perempuan lansia yang sedang memetik jamur di pegunungan menjadi korban serangan. Salah satu korban berhasil menghubungi polisi untuk melaporkan bahwa rekannya diserang oleh beruang. Pihak berwenang menemukan bahwa luka-luka di tubuh korban mendukung dugaan serangan hewan buas sebagai penyebab kematian.
Di lokasi terpisah, jasad seorang pria berusia 78 tahun ditemukan di Prefektur Nagano dengan bekas cakaran beruang. Media lokal, Asahi Simbun, melaporkan bahwa polisi meyakini ia juga merupakan korban dari serangan beruang.
Data yang dirilis oleh NHK menunjukkan bahwa antara April hingga Agustus 2025, setidaknya 69 orang mengalami luka-luka akibat serangan beruang di Jepang, di mana lima di antaranya fatal. Pemerintah Jepang mencatat total 85 korban serangan beruang dalam satu tahun terakhir hingga Maret 2025, termasuk tiga korban jiwa. Jumlah kasus serangan beruang pada tahun sebelumnya mencapai 219 dengan enam kematian.
Kekhawatiran mengenai meningkatnya interaksi antara manusia dan beruang ini semakin diresahkan oleh laporan bahwa populasi beruang liar di Jepang semakin sering terlihat, bahkan di área permukiman. Beberapa kalangan menyebutkan penurunan jumlah penduduk dan dampak perubahan iklim sebagai faktor yang memicu fenomena tersebut.
Merespons lonjakan serangan beruang, pemerintah Jepang baru-baru ini mengambil langkah proaktif dengan melonggarkan aturan kepemilikan senjata. Kebijakan ini dimaksudkan untuk mempermudah para pemburu di daerah padat penduduk dalam menggunakan senapan demi mengendalikan ancaman hewan liar.
Dalam konteks ini, masyarakat di Miyagi Utara dihimbau untuk lebih waspada dan menjauh dari area yang rawan serangan beruang, terutama saat melakukan aktivitas di luar ruangan. Polisi setempat juga meminta bantuan warga untuk melaporkan keberadaan beruang yang melintas di area pemukiman agar tindakan pencegahan dapat segera diambil.
Situasi ini menjadi panggilan bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman bagi semua, di mana manusia dan hewan liar dapat berinteraksi dengan harmonis. Perlunya kesadaran dan tindakan preventif diharapkan dapat menurunkan angka serangan hewan liar yang meresahkan ini.
Serangan beruang di Miyagi Utara menyoroti pentingnya pengelolaan ekosistem yang seimbang dan upaya mitigasi konflik antara manusia dan satwa liar. Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk menjaga kesadaran akan keberadaan hewan liar di tengah aktivitas manusia sehari-hari.