Internasional

Sanae Takaichi Resmi Jadi PM Perempuan Pertama Jepang

Avatar photo
12
×

Sanae Takaichi Resmi Jadi PM Perempuan Pertama Jepang

Sebarkan artikel ini

Sanae Takaichi Resmi Menjadi Perdana Menteri Pertama Perempuan Jepang

Jakarta, CNN Indonesia — Dalam sebuah momen bersejarah, Sanae Takaichi resmi dilantik sebagai Perdana Menteri Jepang pada Selasa, 21 Oktober 2025. Anggota Partai Demokrat Liberal (LDP) tersebut mendapat dukungan mayoritas suara dari parlemen, dengan raihan 237 suara, mengalahkan pemimpin Partai Demokrat Konstitusional Jepang, Yoshihiko Noda, yang hanya memperoleh 149 suara.

Kemenangan ini tidak hanya menandai langkah maju bagi Takaichi, tetapi juga bagi gender perempuan di Jepang, menjadikannya sebagai perdana menteri wanita pertama dalam sejarah negara tersebut. Meski demikian, Takaichi masih harus menjalani prosesi pelantikan resmi di hadapan Kaisar Naruhito untuk mulai menjalankan tugasnya sebagai kepala pemerintahan. Ia menggantikan Shigeru Ishiba yang mengundurkan diri pada bulan lalu.

Sanae Takaichi, yang kini berusia 64 tahun, memiliki riwayat politisi yang cukup mentereng. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri serta menjabat dalam beberapa posisi strategis lainnya di bawah pemerintahan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Beberapa jabatan penting yang pernah diembannya meliputi Menteri Negara untuk Urusan Okinawa dan Wilayah Utara, serta Menteri Negara untuk Kebijakan Sains dan Teknologi.

Takaichi dikenal sebagai sosok konservatif, tegas, dan lugas dalam kebijakan. Meskipun demikian, ia memiliki sisi unik yang cukup menarik perhatian banyak orang, di antaranya sebagai seorang penggemar berat musik heavy metal dan hobi bermain drum. Dia juga merupakan pendukung setia tim bisbol Hanshin Tigers, yang semakin menambah warna di kehidupannya sebagai seorang politikus.

Kemenangan Takaichi sebagai perdana menteri diharapkan dapat membawa perubahan serta revitalisasi bagi politik Jepang, terutama dalam isu-isu yang menyangkut kesetaraan gender dan kebijakan sosial. Dengan pengalamannya yang luas dalam pemerintahan, banyak harapan agar ia dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan membawa negara ini menuju arah yang lebih progresif.

Dalam penelusuran lebih lanjut, berbagai sumber di media internasional, termasuk The Guardian, menyoroti betapa pentingnya langkah ini bagi perempuan di Jepang yang dalam beberapa dekade terakhir masih menghadapi tantangan dalam peran kepemimpinan. Takaichi diharapkan bisa menjadi panutan dan inspirasi bagi generasi perempuan muda di Jepang.

Dukungan partai dan pemerintahan yang kuat juga menjadi modal bagi Takaichi untuk menjalankan visinya. Masyarakat sedang menantikan kapabilitasnya dalam mengatasi berbagai isu mendesak, seperti ekonomi, keamanan, dan hubungan internasional.

Dengan pelantikan ini, Sanae Takaichi tidak hanya mencatatkan namanya dalam sejarah politik Jepang, tetapi juga berusaha untuk menggugah kesadaran akan pentingnya peran perempuan dalam kepemimpinan. Kini, perhatian tertuju padanya untuk membuktikan bahwa kepemimpinan perempuan dapat memberikan dampak positif di tingkat nasional.