Internasional

Rusia Uji Coba Sukses Drone Nuklir Poseidon, Kapabilitasnya Dikatakan Tak Terkalahkan

Avatar photo
2
×

Rusia Uji Coba Sukses Drone Nuklir Poseidon, Kapabilitasnya Dikatakan Tak Terkalahkan

Sebarkan artikel ini

Rusia Uji Coba Pesawat Tanpa Awak Nuklir Poseidon, Putin Klaim Sukses Besar

Jakarta – Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan keberhasilan uji coba pesawat tanpa awak bertenaga nuklir, Poseidon, yang dilaksanakan pada Selasa, 28 Oktober lalu. Dalam pernyataannya yang disampaikan pada Rabu, 29 Oktober, Putin menjelaskan bahwa peluncuran Poseidon berlangsung sukses dan dipastikan tidak ada senjata lain yang dapat menandingi kemampuan kendaraan tak berawak ini.

“Tidak ada yang sebanding di dunia dalam hal kecepatan dan kedalaman pergerakan. Sepertinya tidak akan ada yang menyamai,” kata Putin, seperti dilansir dari The New York Times. Pernyataan ini disampaikan saat Putin berada di rumah sakit, bersama para tentara Rusia yang terkena dampak perang di Ukraina, sambil menikmati teh dan kue.

Meskipun Putin tidak mengungkap sumber peluncuran Poseidon maupun jarak yang berhasil ditempuh, ia menegaskan bahwa perangkat tersebut telah melakukan perjalanan selama jangka waktu tertentu. Poseidon, yang merupakan kombinasi antara torpedo dan drone, diperkirakan memiliki jangkauan hingga 10.000 kilometer serta mampu melaju dengan kecepatan sekitar 185 kilometer per jam. Dengan panjang sekitar 20 meter, diameter 1,8 meter, dan berat 100 ton, Poseidon diyakini dapat membawa hulu ledak seberat dua megaton dan dikendalikan oleh reaktor berpendingin logam cair.

Para ahli pengendalian senjata berpendapat bahwa Poseidon melanggar berbagai aturan pencegahan dan klasifikasi nuklir yang ada. Senjata ini dirancang untuk menyusup sistem pertahanan dan dapat menimbulkan gelombang tsunami yang cukup kuat untuk menghancurkan kota pesisir. Menurut Putin, kekuatan Poseidon bahkan melampaui rudal antarbenua Sarmat yang dikenal juga sebagai Satan II.

Uji coba Poseidon bukanlah satu-satunya keberhasilan yang diumumkan Putin. Pada Minggu, 26 Oktober, ia juga mengklaim berhasil menguji coba rudal Burevestnik berkemampuan nuklir. Pengumuman tersebut muncul beberapa hari sebelum rencananya untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Hungaria dibatalkan. Pembatalan itu diduga terkait dengan sikap Putin mengenai perang di Ukraina, di mana Trump menyarankan Rusia seharusnya fokus untuk mengakhiri konflik tersebut.

Usai pengumuman terkait Poseidon dan Burevestnik, semakin jelas bahwa Rusia terus menggencarkan program senjata nuklirnya. Ini merupakan bagian dari enam proyek senjata nuklir yang diluncurkan sebelum invasi Ukraina, bertujuan untuk memberikan pesan tegas kepada negara-negara Barat.

Melihat perkembangan ini, masyarakat internasional diharapkan tetap waspada akan potensi dampaknya terhadap keseimbangan kekuatan global. Seiring dengan meningkatnya ketegangan, penting bagi semua pihak untuk terlibat dalam dialog demi menghindari eskalasi konflik lebih lanjut.