Internasional

Rusia Serang Kyiv, Delapan Orang Terluka dalam Serangan Rudal

Avatar photo
4
×

Rusia Serang Kyiv, Delapan Orang Terluka dalam Serangan Rudal

Sebarkan artikel ini

Rusia Serang Kyiv, Delapan Orang Terluka dan Bangunan Hancur

Jakarta, CNN Indonesia — Serangan rudal balistik yang diluncurkan Rusia menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Sabtu (25/10) dan mengakibatkan delapan orang terluka. Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengonfirmasi bahwa serangan tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada sejumlah bangunan di berbagai distrik.

“Ledakan mengguncang ibu kota. Kota ini berada di bawah serangan balistik,” ujar Klitschko melalui akun Telegramnya, seperti dilaporkan AFP. Ia menambahkan bahwa delapan orang mengalami luka akibat serangan tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, sejumlah bangunan, termasuk rumah warga, mengalami kerusakan parah. Kebakaran besar dilaporkan terjadi di gedung-gedung non-perumahan di distrik Desnyansky dan Darnytsky. Kepala Administrasi Militer Kyiv, Tymur Tkachenko, juga menyatakan adanya kerusakan di distrik Dniprovsky dan menegaskan bahwa sejumlah orang terluka akibat insiden ini.

Serangan ini datang di tengah meningkatnya tekanan dari negara-negara Barat terhadap Rusia terkait invasi yang sudah memasuki musim dingin keempat. Pada Jumat (24/10), Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyerukan negara-negara Barat dan Eropa untuk memberikan dukungan dengan menyuplai rudal jarak jauh kepada Kyiv. Seruan itu disampaikan sehari setelah pemimpin Uni Eropa sepakat untuk mendanai pertahanan Ukraina dalam dua tahun ke depan.

Dengan gelombang invasi yang terus berlanjut, Amerika Serikat dan Uni Eropa baru saja mengumumkan sanksi baru yang menargetkan sektor energi Rusia. Sanksi ini diharapkan dapat melumpuhkan pendapatan Rusia yang digunakan untuk mendanai perangnya di Ukraina.

Pemerintah Ukraina terus berupaya untuk mempertahankan diri dari serangan yang semakin intensif. Aktivitas militer Rusia terlihat meningkat, menimbulkan rasa khawatir bagi warga sipil yang terjebak dalam konflik ini. Ketegangan semakin meningkat seiring dengan pendekatan musim dingin, yang diprediksi akan mengakibatkan lebih banyak tantangan bagi keamanan energi dan kebutuhan dasar.

Sementara itu, masyarakat internasional terus memantau situasi ini dengan seksama. Dukungan kepada Ukraina dari negara-negara Barat dianggap krusial untuk menghadapi agresi Rusia yang terus berlanjut. Di sisi lain, Rusia tampaknya tidak menunjukkan tanda-tanda untuk menghentikan serangan, seiring dengan intensifikasi konflik yang berdampak langsung pada kehidupan warga sipil.

Keberanian dan ketahanan rakyat Ukraina menjadi sorotan dunia, meskipun penderitaan yang dialami terus meningkat. Dengan penambahan sanksi dan dukungan militer dari negara-negara sekutu, harapan tetap ada untuk membawa perdamaian kembali ke wilayah yang dilanda konflik ini.