Internasional

Rusia Luncurkan Serangan Udara Terbesar ke Kyiv, Dua Tewas dan Gedung Pemerintahan Terbakar

Avatar photo
5
×

Rusia Luncurkan Serangan Udara Terbesar ke Kyiv, Dua Tewas dan Gedung Pemerintahan Terbakar

Sebarkan artikel ini

Serangan Udara Terbesar Rusia Guncang Ukraina, Dua Tewas

Jakarta, CNN Indonesia — Rusia melancarkan serangan udara terbesarnya ke Ukraina pada Minggu (7/9) pagi, yang mengakibatkan sedikitnya dua orang tewas dan sejumlah gedung, termasuk pusat pemerintahan di Kyiv, mengalami kerusakan parah. Menurut laporan AFP, atap gedung kabinet menteri Ukraina terbakar, menciptakan kepulan asap yang terlihat di seluruh ibukota.

Serangan ini merupakan bagian dari invasi Rusia yang telah berlangsung lebih dari tiga setengah tahun, yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Melihat situasi ini, berbagai negara Eropa, termasuk Prancis dan Inggris, telah menyatakan komitmen untuk mengerahkan pasukan penengah guna mengawasi kesepakatan damai yang diharapkan dapat tercapai di antara kedua belah pihak. Namun, tuntutan ini ditolak keras oleh pihak Moskow.

Peristiwa penyerangan terhadap gedung kabinet menteri di pusat kota Kyiv mencatatkan sejarah baru dalam konflik ini, menjadi yang pertama kalinya selama perang. Seorang jurnalis AFP melaporkan bahwa helikopter Rusia terlihat menjatuhkan benda-benda ke dalam area tersebut, saat layanan darurat bergegas menuju lokasi.

Perdana Menteri Ukraina, Yulia Svyrydenko, melalui akun Telegramnya mengonfirmasi kerusakan yang terjadi. Dia menyatakan, “Atap dan lantai atas rusak karena serangan musuh. Tim penyelamat sedang memadamkan api.” Svyrydenko menambahkan bahwa meskipun bangunan akan dipulihkan, mereka tidak bisa mengembalikan nyawa yang hilang akibat tindakan tersebut. “Musuh meneror dan membunuh rakyat kami setiap hari di seluruh negeri,” tandasnya.

Data terbaru dari Angkatan Udara Ukraina menunjukkan bahwa Rusia telah meluncurkan sedikitnya 805 pesawat tak berawak dan 13 rudal selama periode serangan yang berlangsung antara malam Sabtu hingga pagi Minggu. Ini merupakan jumlah serangan udara terbanyak yang pernah dilaksanakan dalam satu waktu oleh Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, merespons serangan ini dengan mengecam tindakan yang dianggapnya sebagai kejahatan terencana. Dalam unggahan di Facebook, ia menyatakan, “Pembunuhan seperti ini terjadi ketika seharusnya diplomasi bisa dimulai, adalah tindakan yang disengaja untuk memperpanjang perang.”

Dalam peristiwa lain, serangan terhadap gedung bertingkat sembilan di barat Kyiv mengakibatkan tewasnya seorang ibu dan anaknya yang baru berusia dua bulan, dengan lebih dari sepuluh orang lainnya mengalami luka-luka. Momen tragis ini semakin menambah daftar panjang korban jiwa dalam konflik yang tidak kunjung usai.

Foto-foto yang diunggah oleh Dinas Penyamanan Ukraina menunjukkan gedung tempat tinggal tersebut terbakar, dengan asap membubung tinggi dari bagian depan bangunan. Insiden ini jelas mencerminkan kemelut yang terus melanda Ukraina akibat invasi Rusia, dan menegaskan urgensi bagi dunia internasional untuk menemukan solusi damai yang efektif.