Internasional

Remnants Kota Tenggelam Canopus Ditemukan di Alexandria, Mungkin Lebih Besar dari Perkiraan

Avatar photo
2
×

Remnants Kota Tenggelam Canopus Ditemukan di Alexandria, Mungkin Lebih Besar dari Perkiraan

Sebarkan artikel ini

Jejak Kota Canopus yang Tenggelam Ditemukan di Perairan Alexandria

Sejumlah puing kota Canopus, yang tenggelam sejak 2.000 tahun lalu, berhasil diangkat dari perairan dekat Alexandria, Mesir. Penemuan ini mengindikasikan bahwa kota kuno tersebut kemungkinan lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.

Pengangkatan puing-puing tersebut merupakan bagian dari proyek penelitian arkeologi yang dilakukan oleh tim peneliti internasional yang berfokus pada peninggalan sejarah di dasar laut. Tim ini menemukan berbagai struktur arsitektur yang diduga merupakan bagian dari kota yang pernah menjadi salah satu pusat perdagangan dan kebudayaan pada zaman Romawi.

Kota Canopus, yang terletak di tepi laut Mediterania, pada abad ke-3 SM dikenal sebagai lokasi yang penting bagi pelayaran dan perdagangan. Berbagai catatan sejarah menggambarkan kota ini sebagai tempat berkumpulnya berbagai budaya, termasuk Yunani dan Mesir, yang menjadikannya sebagai salah satu destinasi utama bagi peziarah dan pelancong pada masanya.

“Temuan ini membuat kita berpikir ulang tentang ukuran dan skala Canopus. Kami menemukan struktur yang lebih luas dan kompleks, tanda bahwa kota ini mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar dalam sejarah Mesir kuno,” kata Dr. Ahmed Hassan, kepala tim peneliti yang terlibat dalam proyek ini. Menurutnya, penemuan ini akan memberikan wawasan baru dalam memahami dinamika sosial dan ekonomi masyarakat saat itu.

Proses pengangkatan puing dilakukan dengan hati-hati untuk meminimalkan kerusakan pada artefak. Selain itu, tim juga menggunakan teknologi canggih untuk memetakan lokasi dan kondisi puing-puing yang ditemukan. Penggunaan drone dan perangkat pemindaian bawah air memungkinkan para peneliti untuk mendokumentasikan temuan dengan akurat.

Di samping struktur arsitektur, tim peneliti juga mendapati berbagai benda artefak lainnya, seperti potongan tembikar dan perhiasan, yang diperkirakan berasal dari era Hellenistik hingga Romawi. Penemuan ini tidak hanya penting bagi pengembangan sejarah kota Canopus, tetapi juga untuk memberikan informasi yang lebih dalam mengenai interaksi antara budaya yang berbeda pada masa itu.

Dahulu, Canopus dikenal karena kuil dewa Osiris dan peranan pentingnya dalam mitologi Mesir. Sebagai satu dari beberapa kota kuno yang tenggelam akibat gempa bumi dan perubahan iklim, Canopus merepresentasikan bagian dari warisan sejarah yang perlu dilestarikan. Penemuan ini menambah daftar panjang situs bersejarah di Mesir yang masih menyimpan banyak misteri dan menunggu untuk dijelajahi lebih lanjut.

Melalui penelitian ini, diharapkan akan ada peningkatan kesadaran terhadap pentingnya konservasi situs arkeologi bawah air. Kebangkitan kembali minat terhadap Canopus juga diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan dan peneliti internasional untuk lebih mengenal warisan budaya Mesir yang kaya.

Dengan temuan ini, dunia arkeologi berharap dapat membuka lebih banyak lagi lembaran sejarah yang belum terungkap, serta menciptakan dialog yang mendalam mengenai identitas dan warisan yang dibawa oleh kota-kota kuno.