Kasus Penjarahan Rumah Anggota DPR Ahmad Sahroni: Lima Saksi Diperiksa
Polres Metro Jakarta Utara mengungkapkan telah memeriksa lima saksi terkait kasus penjarahan yang terjadi di rumah anggota DPR RI, Ahmad Sahroni, di Jalan Swasembada, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Penjagaan di lokasi saat ini masih dilakukan oleh petugas.
“Penyidik terus melakukan investigasi. Saat ini, lima saksi telah diperiksa oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara. Kami juga mengumpulkan bukti dari media sosial dan rekaman CCTV di lokasi kejadian,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kasie Humas Polres Metro Jakarta Utara, Ipda Jonggi, pada Senin.
Meskipun penyidik sudah melakukan pemeriksaan, hingga saat ini belum ada pelaku yang ditangkap. “Kami telah mengamankan lokasi kejadian dan menjaga rumah Ahmad Sahroni dengan petugas di lapangan,” tambahnya.
Kejadian penjarahan ini bermula dari aksi unjuk rasa oleh ratusan orang di depan rumah Ahmad Sahroni. Aksi itu tiba-tiba berubah menjadi kerusuhan ketika massa mulai melemparkan benda-benda keras ke arah bangunan, merusak kaca dan berbagai fasilitas. Ketidakpuasan massa berlanjut dengan mendobrak pagar rumah dan memasuki area dalam, melakukan penjarahan terhadap barang-barang berharga milik sahroni.
Kerusuhan ini juga mengakibatkan kerusakan pada mobil mewah yang terparkir di garasi rumah tersebut. Para pelaku tidak hanya merusak, tetapi juga mencuri uang, dokumen penting, dan barang berharga lainnya.
Selain itu, Ipda Jonggi menjelaskan bahwa jumlah petugas kepolisian yang bertugas mengamankan lokasi tidak memadai sehingga tidak dapat menghentikan aksi penjarahan tersebut. “Kami tetap berkomitmen untuk mendalami kasus ini dan memastikan pelaku yang terlibat dapat diungkap dan ditindak sesuai hukum,” tegasnya.
Kasus ini menarik perhatian publik, mengingat Ahmad Sahroni merupakan seorang anggota DPR RI yang dikenal luas. Belum ada pernyataan resmi dari Sahroni mengenai insiden ini, dan masyarakat menunggu langkah selanjutnya dari pihak polisi dalam mengungkap kondisi sebenarnya di lapangan.
Keberadaan saksi-saksi diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut yang diperlukan untuk menyelesaikan penyelidikan. Dengan berbagai data yang tengah dikumpulkan, diharapkan kasus ini dapat segera terungkap, memberikan keadilan bagi korban, serta memastikan keamanan masyarakat.
Pengawasan yang ketat dan tindakan preventif diharapkan dapat mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dan tetap tenang menghadapi situasi yang ada.
Kasus ini menjadi bagian dari perhatian besar tentang keamanan dan ketertiban di Jakarta, yang perlu ditangani dengan serius oleh pihak berwenang. Semua pihak diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga keadaan aman di lingkungan masing-masing.
