Olahraga

Rashford Jadi Korban Rasisme Saat Barcelona Hadapi Real Oviedo di LaLiga

Avatar photo
2
×

Rashford Jadi Korban Rasisme Saat Barcelona Hadapi Real Oviedo di LaLiga

Sebarkan artikel ini

Rasisme Menyudutkan Marcus Rashford dalam Pertandingan Barcelona vs Real Oviedo

LaLiga kembali terjerat dalam kontroversi rasisme usai insiden yang dialami oleh Marcus Rashford, saat Barcelona bertandang ke markas Real Oviedo. Pertandingan, yang berlangsung di Estadio Nuevo Carlos Tartiere pada Jumat (26/9) dini hari WIB, berakhir dengan kemenangan Barcelona 3-1. Namun, suasana pertandingan tercemar oleh perilaku tidak pantas sejumlah oknum penonton.

Selama pertandingan, Rashford menjadi target serangan rasial dari segelintir penggemar Oviedo. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terdengar suara-suara mencemooh Rashford dengan kalimat yang menyakitkan, termasuk panggilan rasial yang tidak pantas. Aksi ini menunjukkan bahwa meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas rasisme di dunia sepak bola, incident serupa masih terjadi.

Berdasarkan protokol LaLiga, seharusnya setiap stadion diwajibkan mengumumkan larangan terhadap sikap rasisme, yang diikuti langkah-langkah untuk mengidentifikasi pelaku dan mengeluarkan mereka dari stadion. Namun, dalam peristiwa di Oviedo, protokol ini tampaknya belum diterapkan dengan efektif. LaLiga berencana untuk menyelidiki insiden tersebut dalam waktu dekat guna menindaklanjuti perilaku diskriminatif yang terjadi.

Menyusul insiden ini, banyak pihak menyerukan tindakan keras terhadap rasisme yang sudah menjadi isu krusial dalam beberapa musim terakhir di LaLiga. Bintang Real Madrid, Vinicius Junior, juga menjadi korban dari tindakan serupa di berbagai stadion lawan, menggarisbawahi perlunya tindakan tegas untuk melindungi pemain dari diskriminasi.

LaLiga, bersama pihak kepolisian, telah berupaya mengusut berbagai kasus rasisme yang terungkap di lapangan, dengan sanksi yang bervariasi, mulai dari denda, larangan masuk stadion, hingga tindakan hukum yang lebih berat bagi pelakunya. Dengan semakin seringnya kejadian rasisme, lembaga pengelola liga diharapkan dapat menerapkan langkah-langkah preventif yang lebih ketat.

Di sisi lain, Marcus Rashford baru bergabung dengan Barcelona musim ini setelah dipinjam dari Manchester United. Penyerang berusia 27 tahun ini sudah menunjukkan performa yang impresif dengan mencetak tiga assist di LaLiga, dan menjadi salah satu andalan pelatih Hansi Flick. Rashford diharapkan dapat terus berkarya dan memberikan kontribusi positif tanpa harus menghadapi gangguan yang merusak dari segelintir orang yang tidak berjiwa sportivitas.

Insiden serupa harus menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk bersama-sama memerangi rasisme di dunia sepak bola. Dengan dukungan dari komunitas sepak bola, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua pemain, tanpa memandang ras atau latar belakang. Rasisme tidak memiliki tempat di segala bidang, termasuk di lapangan hijau.