Rambut Monte Blitar: Pesona Telaga Mistis dan Jejak Sejarah Majapahit

Tak Berkategori56 Dilihat

Rambut Monte Blitar: Pesona Telaga Mistis dan Jejak Sejarah Majapahit

Rambut Monte, sebuah destinasi wisata tersembunyi di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, adalah perpaduan sempurna antara keindahan alam dan sejarah kuno. Berjarak sekitar 31,2 km dari pusat Kota Blitar, tempat ini menawarkan telaga jernih berwarna biru toska, reruntuhan candi Hindu dari era Majapahit, dan cerita mistis yang memikat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi daya tarik Rambut Monte, sejarahnya, serta makna filosofis yang terkandung di balik keindahannya, dengan sedikit sentuhan satire untuk menggambarkan ironinya di era modern.

Sejarah Rambut Monte: Jejak Majapahit dan Mitos Mbah Monte

Rambut Monte bukan sekadar telaga biasa. Dahulu, tempat ini merupakan situs pemujaan umat Hindu pada masa Kerajaan Majapahit, yang mencapai puncak kejayaannya di bawah Raja Hayam Wuruk (1350–1389). Candi Rambut Monte, yang kini hanya menyisakan bagian kaki dan tubuh, terbuat dari batu andesit dengan denah segi empat (2,92 x 2,96 meter, tinggi 85 cm). Hiasan kala di sisi barat candi, yang digambarkan seperti kepala manusia dengan sulur ular, menjadi asal nama “Rambut Monte,” karena masyarakat menyebut sulur ini sebagai “monte” (rambut ular). Namun, ada pula pendapat bahwa nama “Rambut Monte” berasal dari “ra” (penghormatan), “but” (buyut), dan “monte” (tanaman), yang berarti tempat penghormatan suci yang dikelilingi vegetasi.

Mitos lokal menambah pesona Rambut Monte. Konon, seorang resi Majapahit bernama Mbah Monte bertarung melawan Rahwana, dibantu naga, dan mengutuknya menjadi candi berbentuk monyet dan naga. Murid-murid Mbah Monte yang lalai menjaga candi dikutuk menjadi ikan sengkaring, yang kini dikenal sebagai “Ikan Dewa” penghuni telaga. Cerita lain menyebutkan Mbah Monte membakar pohon-pohon karena muridnya menyalahgunakan ilmu, mengubah pohon menjadi ikan dan muridnya menjadi dua mata air di telaga. Warna biru toska telaga dijelaskan secara ilmiah karena kandungan mineral dari mata air, tetapi cerita mistis ini tetap memikat wisatawan. Filosofis, mitos ini mengingatkan kita bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, seperti hukum karma yang abadi. Namun, dengan sedikit satire, mungkin Mbah Monte akan kecewa melihat kita lebih sibuk memotret telaga untuk media sosial daripada merenungkan pelajaran dari legenda ini.

Keindahan Telaga Rambut Monte: Surga Tersembunyi di Blitar

Telaga Rambut Monte adalah daya tarik utama wisata ini. Airnya yang jernih sebening kaca, dengan pantulan biru toska dari dua mata air di tengah, menciptakan pemandangan yang memukau. Dikelilingi pepohonan pinus dan vegetasi rindang, telaga ini menawarkan suasana sejuk dan damai, jauh dari polusi kota. Ikan sengkaring, yang dipercaya sebagai Ikan Dewa, berenang pelan di telaga, dengan jumlah yang konon tetap—tidak pernah bertambah atau berkurang. Masyarakat setempat memercayai bahwa mengganggu ikan ini dapat mendatangkan petaka, sehingga pengunjung dilarang berenang di telaga atau menangkap ikan. Untuk aktivitas air, pengelola menyediakan kolam terpisah.

Keindahan alam Rambut Monte seperti cermin jiwa: jernih, tenang, namun menyimpan misteri di kedalamannya. Dalam refleksi filosofis, telaga ini mengajak kita untuk melihat ke dalam diri, menemukan ketenangan di tengah kekacauan dunia. Ironisnya, di era modern, banyak wisatawan lebih tertarik mengabadikan keindahan ini untuk “like” di Instagram daripada benar-benar menikmati kedamaiannya. Tiket masuk yang terjangkau (Rp 3.000 untuk dewasa, Rp 2.000 untuk anak-anak) membuat Rambut Monte ideal untuk wisatawan dengan anggaran terbatas.

Candi Rambut Monte: Peninggalan Hindu yang Tersisa

Selain telaga, Candi Rambut Monte adalah saksi bisu kejayaan Hindu di Jawa. Meski hanya tersisa bagian kaki dan tubuh, candi ini memiliki nilai sejarah tinggi. Artefak seperti lingga dan yoni dengan ukiran sulur gelung menegaskan bahwa candi ini digunakan untuk pemujaan Hindu, kemungkinan terkait kesuburan. Sayangnya, tidak ada catatan pasti tentang kapan candi ini dibangun atau siapa yang memerintahkannya.

Keberadaan candi di tengah hutan mengingatkan kita pada hubungan harmonis antara manusia, alam, dan spiritualitas pada masa lalu. Filosofis, candi ini seperti pengingat bahwa segala sesuatu yang megah pada masanya akan kembali ke bumi, meninggalkan jejak untuk direnungkan. Dengan nada satire, mungkin candi ini akan “mengeluh” karena lebih sering dijadikan latar foto selfie daripada dipelajari nilai sejarahnya.

Ritual dan Tradisi: Menjaga Kesakralan Rambut Monte

Rambut Monte bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga pusat ritual budaya. Tradisi “Bersih Desa” di Desa Krisik, yang diadakan setiap bulan Suro atau Jumat Legi (kalender Jawa), melibatkan selamatan di candi dan larung sesaji ke telaga, seperti kepala kambing dan makanan untuk Ikan Dewa. Ritual ini bertujuan menjaga harmoni antara manusia, alam, dan roh halus yang disebut “Danyang Rambut Monte,” yang dipercaya menghilangkan energi negatif.

Ritual ini mencerminkan kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan ekologi dan sosial. Dalam konteks filosofis, ini mengajarkan bahwa menghormati alam adalah cara untuk bertahan hidup. Namun, dengan sedikit humor, mungkin Danyang Rambut Monte akan “bingung” melihat wisatawan modern yang lebih sibuk merekam ritual untuk konten TikTok daripada memahami maknanya.

Tips Mengunjungi Rambut Monte

  1. Waktu Terbaik: Kunjungi pada pagi hari (08.00–16.00 WIB) untuk menikmati udara segar dan cahaya yang memperindah telaga.
  2. Rute: Dari Kota Blitar, ambil rute melalui Jl. Singajaya, Jl. Nasional III, Jl. Raya Bening, hingga Jl. Raya Krisik (sekitar 50 menit). Gunakan Google Maps untuk memudahkan perjalanan.
  3. Pakaian: Kenakan pakaian nyaman dan sepatu cocok untuk trekking ringan, karena lokasi berada di hutan.
  4. Aturan: Jangan berenang di telaga utama, menangkap ikan, atau melakukan tindakan tidak sopan, seperti perilaku mesum, karena dianggap melanggar kesakralan.
  5. Perlengkapan: Bawa air minum, kamera, dan sunblock, karena fasilitas makanan terbatas.

Mengapa Rambut Monte Layak Dikunjungi?

Rambut Monte adalah permata tersembunyi di Blitar yang menggabungkan keindahan alam, sejarah, dan spiritualitas. Telaga jernihnya menawarkan ketenangan, candi peninggalan Majapahit menyimpan cerita masa lalu, dan mitos Ikan Dewa menambah aura mistis. Filosofis, tempat ini mengajak kita merenungkan hubungan manusia dengan alam dan warisan leluhur. Dalam kesederhanaannya, Rambut Monte mengingatkan bahwa keindahan sejati tidak selalu megah, tetapi sering tersembunyi di tempat yang tak terduga.