Jakarta, CNN Indonesia — Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berlangsung di Alaska pada Jumat, 15 Agustus 2023, dalam pertemuan dengan para pemimpin Belarus dan Kazakhstan pada Minggu, 17 Agustus 2023. Pertemuan ini dianggap penting oleh Rusia, menjadi langkah awal menuju perdamaian di Ukraina setelah lebih dari empat tahun ketegangan diplomatik dengan AS.
Putin menyatakan bahwa pertemuannya dengan Trump menghasilkan diskusi yang konstruktif mengenai potensi penyelesaian konflik di Ukraina. Di depan pejabat tinggi Rusia pada Sabtu, 16 Agustus, ia menyoroti bahwa kunjungan tersebut sangat tepat dan bermanfaat. “Kami sudah lama tidak melakukan negosiasi langsung seperti ini. Ada kesempatan untuk menyampaikan posisi kami dengan tenang dan terperinci,” ungkapnya, seperti dilansir oleh Reuters.
Dalam pertemuan tersebut, Putin menekankan pentingnya mengatasi “akar penyebab” krisis di Ukraina dan menghargai posisi pemerintah AS terkait urgensi mengakhiri konflik bersenjata. “Kami juga menginginkan hal ini dan ingin melanjutkan penyelesaian semua masalah dengan cara damai,” lanjutnya.
Perwakilan dari Belarus, Alexander Lukashenko, mengkonfirmasi bahwa Putin membagikan informasi mendetail mengenai hasil pertemuan tersebut kepada mitranya. Sementara itu, perwakilan Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, menilai bahwa perundingan Rusia-AS berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang posisi Rusia terkait Ukraina dari sudut pandang Amerika.
Pertemuan ini menjadi penting di tengah upaya memperbaiki hubungan yang tegang antara Rusia dan AS, serta menciptakan harapan baru untuk penyelesaian konflik yang berlangsung di Ukraina. Dalam konteks ini, Putin berharap dialog lebih lanjut akan memfasilitasi penyelesaian secara damai dari masalah yang ada.
Mantan Presiden AS Donald Trump, yang dikenal karena pendekatan individunya yang kontroversial dalam kebijakan luar negeri, juga menegaskan selama pertemuan bahwa negosiasi damai diperlukan demi kesejahteraan masyarakat Ukraina yang terdampak oleh konflik. Dengan adanya sinyal positif dari kedua belah pihak, harapan akan tercapainya kesepakatan damai kembali muncul.
Di tengah dinamika geopolitik yang rumit ini, pengamat internasional akan terus memantau perkembangan hubungan antara Rusia dan AS, serta dampaknya terhadap stabilitas regional di Eropa Timur. Apa pun hasil dari pertemuan ini, langkah pertama ini menunjukkan bahwa dialog tetap merupakan metode penting dalam menyelesaikan konflik internasional.
Putin dan Trump diharapkan dapat menggunakan momentum ini untuk mengadakan pembicaraan lanjutan, yang tidak hanya akan mempengaruhi Ukraina tetapi juga dapat memberikan dampak luas terhadap hubungan Rusia dengan negara-negara Barat lainnya. Penekanan pada diplomasi sebagai cara untuk menyelesaikan permasalahan diharapkan menjadi langkah kunci dalam upaya menuju perdamaian di kawasan turbulen ini.