Internasional

Putin Puji Tentara Korea Utara yang Berjuang di Ukraina sebagai Heroik

Avatar photo
2
×

Putin Puji Tentara Korea Utara yang Berjuang di Ukraina sebagai Heroik

Sebarkan artikel ini

Putin Pujian Tentara Korea Utara, Memperkuat Hubungan Rusia-Korea Utara

Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan pujian kepada tentara Korea Utara (Korut) yang terlibat dalam konflik di Ukraina. Dalam surat yang disampaikan pada Jumat, 15 Agustus 2024, tepat pada peringatan pembebasan Korea dari penjajahan Jepang, Putin menyebut keberanian pasukan Korea Utara sebagai “heroik.” Pujian ini menegaskan kedekatan hubungan antara kedua negara.

Dalam surat yang dikutip oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Putin mencatat bahwa ikatan antara Tentara Merah Soviet dan tentara Korea Utara yang dipupuk selama Perang Dunia II tetap kuat hingga kini. “Hal ini terbukti melalui partisipasi heroik tentara DPRK dalam membebaskan wilayah Kursk dari tentara Ukraina,” ujar Putin. Ia menambahkan bahwa rakyat Rusia akan selalu mengingat pengorbanan pasukan Korea Utara.

Khususnya, Putin menegaskan bahwa Rusia dan Korea Utara akan terus bekerja sama dalam mempertahankan kedaulatan masing-masing negara. Ia menyatakan, “Kami akan memberikan kontribusi besar untuk menciptakan tatanan dunia multipolar yang adil.” Sebagai tanggapan, Kim Jong Un membalas surat tersebut dan memuji hubungan antara kedua negara sebagai “persahabatan terstabil dan kemitraan strategis komprehensif.”

Hubungan Rusia dan Korea Utara telah semakin erat, terutama setelah penandatanganan perjanjian pertahanan bersama pada tahun lalu saat kunjungan Putin ke Pyongyang. Sejak April 2024, Korea Utara untuk pertama kalinya mengonfirmasi bahwa mereka telah mengirimkan tentara ke garis depan Ukraina. Badan intelijen Korea Selatan dan beberapa negara Barat melaporkan bahwa Pyongyang telah mengirim lebih dari 10.000 tentara ke wilayah Kursk, disertai dengan pasokan peluru artileri, rudal, dan sistem roket jarak jauh. Seoul mencatat bahwa sekitar 600 tentara Korea Utara dilaporkan tewas dan ribuan lainnya terluka dalam pertempuran.

Pujian Putin datang bersamaan dengan kunjungan delegasi Rusia yang dipimpin oleh Ketua Duma, Vyacheslav Volodin, ke Pyongyang untuk memperingati 80 tahun pembebasan Korea dari penjajahan Jepang. Dalam kesempatan tersebut, Volodin mengucapkan terima kasih kepada Kim Jong Un atas pengiriman “tentara-tentara terbaik” untuk operasi militer di Kursk. Ia menekankan, “Rusia tidak akan pernah melupakan pengorbanan tentara Korea Utara yang berjuang hingga mengorbankan nyawa mereka.”

Kim Jong Un menyatakan bahwa kunjungan Volodin akan meningkatkan hubungan antara DPRK dan Rusia. Ia juga mengungkap telah berbicara melalui telepon dengan Putin dua hari sebelumnya, membahas perluasan kerja sama bilateral dan mempererat kontak antar pemimpin.

Pembicaraan ini muncul menjelang pertemuan puncak antara Putin dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang dijadwalkan berlangsung tiga hari setelah surat tersebut. Pertemuan ini menjadi yang pertama antara kedua pemimpin sejak 2021, di tengah upaya Trump untuk menengahi resolusi konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun di Ukraina.

Dengan perkembangan ini, hubungan Rusia dan Korea Utara semakin memperjelas posisi kedua negara dalam tatanan geopolitik yang sedang berubah. Rusia berupaya untuk menunjukkan kekuatan aliansi militernya, sementara Korea Utara terus mengukuhkan dirinya sebagai pemain penting di panggung internasional.