Putin Akan Hadiri Peringatan 80 Tahun Kemenangan Atas Jepang di China
JAKARTA, CNN Indonesia — Presiden Rusia, Vladimir Putin, dijadwalkan melakukan kunjungan ke China untuk menghadiri peringatan 80 tahun kemenangan atas Jepang dalam Perang Dunia II. Kunjungan ini juga akan bertepatan dengan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organisation/SCO). Hal tersebut dikonfirmasi oleh juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov.
Peskov menyatakan, “Kami sedang mempersiapkan kunjungan ini. Presiden juga sedang mempersiapkan agenda.” Kunjungan Putin direncanakan berlangsung dari 31 Agustus hingga 3 September 2023. KTT SCO sendiri akan diselenggarakan di Tianjin pada 31 Agustus hingga 1 September, diikuti oleh peringatan akhir Perang Dunia II yang akan diadakan di Beijing pada 3 September.
Peringatan ini menandai momen penting dalam sejarah, dengan diadakan parade militer besar yang melibatkan partisipasi dari militer Rusia. Acara tersebut, dikenal dengan sebutan Parade Kemenangan atau Great Victory, akan menjadi ajang pamer prestasi dan kekuatan militer yang dimiliki China serta teknologi persenjataan canggih.
Di samping Putin, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, juga mengaku mendapat undangan untuk hadir dalam acara tersebut. Meski demikian, Peskov mengisyaratkan agar wartawan menanyakan lebih lanjut mengenai rencana Trump kepada juru bicara Gedung Putih. “Mengenai kontak kami dengan Amerika, kami terus berkomunikasi melalui jalur-jalur yang sudah ada,” jelas Peskov.
Hubungan antara Rusia dan China tetap kuat, terutama dalam konteks geopolitik saat ini. Sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina, China tidak mengeluarkan kecaman, dan malah mengedepankan argumen bahwa keamanan suatu negara perlu dipertimbangkan. Kunjungan ini juga menandai kedekatan antara kedua negara, yang terus menjalin komunikasi tingkat tinggi dalam persiapan pertemuan mendatang.
Kunjungan Putin ke China pada akhir Agustus mendatang adalah yang kedua dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya, ia telah mengunjungi Beijing pada Mei 2024 untuk bertemu dengan Xi Jinping. Hubungan bilateral yang erat ini mencerminkan sinergi antara dua negara yang sering bersikap sama dalam isu-isu internasional.
Acara peringatan ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan kemenangan sejarah, tetapi juga menjadi platform bagi China untuk menampilkan perkembangan militer dan industri pertahanannya. Parade ini diharapkan dapat menunjukkan kemampuan dan teknologi terkini yang dimiliki, serta menegaskan posisi China sebagai kekuatan regional dan global.
Dalam konteks ini, partisipasi Rusia dalam parade menandakan solidaritas dan kolaborasi antara kedua negara, terutama dalam menghadapi tantangan geopolitik saat ini. Melihat dinamika global, kehadiran pemimpin-pemimpin besar dalam acara ini semakin menandakan pentingnya kerja sama internasional di tengah ketegangan yang ada.
Dengan demikian, kunjungan Presiden Putin ke China bukan hanya sekadar agenda diplomatik, tetapi juga representasi dari upaya memperkuat aliansi dan kerjasama antara Rusia dan China dalam menghadapi berbagai tantangan di pentas dunia.