Internasional

Putin: 700 Ribu Tentara Rusia Siap Perang di Ukraina

Avatar photo
15
×

Putin: 700 Ribu Tentara Rusia Siap Perang di Ukraina

Sebarkan artikel ini

Lebih dari 700 Ribu Tentara Rusia Siap Tempur di Garis Depan Ukraina

Jakarta, CNN Indonesia – Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 700 ribu tentara Rusia yang terlibat langsung di garis depan dalam konflik dengan Ukraina. Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah pertemuan yang disiarkan di televisi bersama anggota parlemen Rusia pada Kamis (18/9), sebagaimana dilaporkan AFP.

Jumlah tersebut mencerminkan besarnya pengerahan militer Rusia sejak invasi dimulai pada Februari 2022. Dalam beberapa waktu terakhir, perang yang awalnya diperkirakan berlangsung singkat ini telah meluas hingga lebih dari dua tahun dan menjadi salah satu konflik paling mematikan di Eropa setelah Perang Dunia II. Ketegangan yang berkepanjangan ini memperlihatkan upaya Rusia untuk mempertahankan kendali atas wilayah timur dan selatan Ukraina yang telah mereka kuasai.

Sejak awal tahun, Moskow memang meningkatkan mobilisasi militer dengan melibatkan rekrutan wajib, pasukan cadangan, serta relawan dari berbagai daerah. Strategi ini bertujuan untuk menambahkan kekuatan di garis depan, di mana ratusan ribu tentara kini terdiri dari berbagai elemen militer.

Di sisi lain, Ukraina yang mendapatkan dukungan senjata dan bantuan finansial dari negara-negara Barat, terus melancarkan serangan balasan. Namun, perbedaan jumlah personel dan persenjataan antara kedua belah pihak membuat situasi di garis depan tetap menantang bagi Kyiv.

Pernyataan Putin mengenai jumlah tentara yang terlibat di dalam konflik juga mengindikasikan bahwa Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda mundur, meskipun tekanan internasional dan berbagai sanksi ekonomi yang semakin ketat terus mendera negara tersebut. Dengan demikian, konflik ini masih jauh dari penyelesaian, dan risiko terjadinya eskalasi terus mengancam kawasan Eropa Timur.

Menurut analisis berbagai sumber, situasi di Ukraina tidak hanya mempengaruhi kedua negara yang terlibat dalam konflik, tetapi juga memberikan dampak luas terhadap stabilitas geopolitik di kawasan Eropa dan sekitarnya. Dukungan militer yang diberikan oleh negara-negara Barat kepada Ukraina dipandang sebagai bagian dari upaya untuk menahan agresi Rusia dan mempertahankan kedaulatan Ukraina.

Dengan lebih dari 700 ribu tentara yang aktif di medan perang, jelas bahwa Rusia berkomitmen untuk mempertahankan posisinya meskipun berbagai tantangan yang dihadapi. Ini menunjukkan bahwa konflik ini tidak hanya sekadar perselisihan teritorial, tetapi juga merupakan pertarungan kekuatan yang lebih besar di antara kekuatan global, yang dapat berimplikasi luas bagi keamanan regional dan internasional.

Sebagai penutup, pernyataan Putin menggambarkan situasi terkini di garis depan yang semakin rumit dan menegaskan bahwa konflik ini tidak akan mereda dalam waktu dekat, menciptakan ketidakpastian yang akan terus mencengkeram Eropa Timur dan dunia.