Nasional

Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 29,8 Juta Penerima Manfaat di Indonesia

Avatar photo
2
×

Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 29,8 Juta Penerima Manfaat di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 29,8 Juta Penerima Manfaat di Indonesia

Badan Gizi Nasional (BGN) telah melaporkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini berhasil menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Data terbaru mencatat sebanyak 29.884.459 orang telah terdaftar sebagai penerima manfaat di 8.018 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi.

Wakil Kepala BGN, Sony Sanjaya, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 9.230 SPPG yang telah terverifikasi, di mana 8.018 di antaranya sudah beroperasi, sementara 1.212 lainnya sedang dalam tahap persiapan operasional. Dalam laporan yang disampaikan di Cibubur, Jawa Barat, pada Kamis, ia menjelaskan bahwa portal mitra.bgn.go.id mencatat ada 32.407 mitra yang mendaftar, dengan 10.920 di antaranya belum diverifikasi.

Sony menambahkan, dari total mitra tersebut, 13.506 telah diverifikasi dan sedang dalam proses persiapan. Di antara SPPG, 61 sudah siap operasional sepenuhnya, sedangkan 308 lainnya saat ini sedang dalam survei lapangan. Seluruh verifikasi mitra dilakukan dengan standar transparansi yang tinggi, memastikan tidak adanya konflik kepentingan.

“Proses verifikasi dilakukan dengan ketat, mencakup pemeriksaan lokasi, sertifikat kepemilikan, dan survei lapangan untuk memastikan kebersihan dan kelayakan SPPG yang akan beroperasi,” ujar Sony. Ia juga menekankan bahwa setiap mitra memahami prosesnya secara jelas, mulai dari pengajuan alamat hingga status verifikasi yang ditampilkan dengan kode warna. Jika disetujui, alamat akan berwarna hijau, sementara jika ditolak, akan dijelaskan alasan penolakan.

Proses verifikasi SPPG terdiri dari sepuluh tahapan, mulai dari pendaftaran, pembangunan, survei lapangan, hingga pembuatan akun virtual sebelum dana MBG dicairkan. Anggaran yang dicairkan juga diawasi ketat, di mana dana hanya dapat digunakan setelah diusulkan oleh yayasan yang menjadi pelaku (maker) dan disetujui oleh Kepala SPPG selaku approver berdasarkan kebutuhan dan harga pasar yang berlaku.

Untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas, BGN mengambil langkah korektif dengan mereset usulan yang tidak menunjukkan progres setelah 20 hari. BGN juga menyediakan saluran pengaduan melalui WhatsApp untuk memfasilitasi verifikasi bukti dan mengadakan pertemuan dengan calon mitra di 16 kota guna memastikan keseriusan pembangunan SPPG.

“Kami sedang melakukan rollback terhadap usulan yang sudah dalam status proses persiapan namun tidak menunjukkan progres. Jika tidak ada laporan lebih dari 20 hari, status usulan akan dikembalikan ke tahap verifikasi,” tutup Sony.

Program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, sekaligus menjaga standar kesehatan dan keamanan pangan. Dengan langkah-langkah yang diambil BGN, diharapkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program ini dapat terjaga dengan baik, sehingga setiap penerima manfaat benar-benar mendapatkan layanan yang dibutuhkan.