Nasional

Presiden Prabowo Hadiri Parade Militer 80 Tahun Kemenangan Perang Rakyat China

Avatar photo
4
×

Presiden Prabowo Hadiri Parade Militer 80 Tahun Kemenangan Perang Rakyat China

Sebarkan artikel ini

Presiden Prabowo Subianto Hadiri Parade Militer di Beijing

Presiden Prabowo Subianto menghadiri parade militer yang digelar di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada Rabu (3/9), yang memperingati 80 tahun kemenangan Rakyat China dalam Perang Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis. Kedatangan Prabowo yang tiba di Beijing pada pukul 04.15 waktu setempat ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk terlibat dalam peristiwa penting global.

Setibanya di lokasi parade sekitar pukul 08.20 waktu setempat, Prabowo duduk di tempat kehormatan dan berada di samping Presiden Rusia Vladimir Putin, diikuti oleh Presiden China Xi Jinping, Pemimpin Besar Korea Utara Kim Jong-un, serta Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev. Kehadiran mereka menjadi simbol kerjasama internasional di tengah dinamika geopolitik global.

Kunjungan Prabowo ke China merupakan lanjutan dari rencananya yang sebelumnya sempat tertunda. Saat dihubungi, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa presiden menunda keberangkatannya yang seharusnya berlangsung pada Minggu (31/8) demi memantau situasi dalam negeri. Keterlambatan ini membuat Prabowo tidak dapat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organisation (SCO) yang berlangsung pada 31 Agustus hingga 1 September 2025 di Tianjin. Sebagai perwakilan, Menteri Luar Negeri Sugiono hadir dalam acara tersebut.

Pemerintah China mengundang sebanyak 26 kepala negara dan pemerintah untuk menghadiri parade militer ini, yang dimulai pukul 09.00 waktu setempat. Di antara para pemimpin yang hadir, turut serta Raja Kamboja Norodom Sihamoni, Presiden Vietnam To Lam, serta Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Usai parade, di layar besar, terlihat momen akrab antara Xi Jinping, Kim Jong-un, dan Vladimir Putin, mencerminkan hubungan diplomatik yang semakin erat antara negara-negara tersebut.

Parade militer ini menampilkan sejumlah peralatan dan persenjataan canggih buatan dalam negeri, termasuk tank, pesawat generasi keempat, drone intelijen, serta rudal hipersonik. Beberapa di antaranya diperkenalkan untuk pertama kalinya di hadapan publik. China ingin menunjukkan kemampuannya dalam pertahanan melalui berbagai jenis sistem persenjataan, seperti perlengkapan hipersonik, sistem pertahanan anti-rudal, dan rudal strategis.

Empat matra yang berpartisipasi dalam parade adalah Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Roket. Selain itu, parade ini juga melibatkan kesatuan pendukung khusus seperti Pasukan Dirgantara, Pasukan Dunia Maya, Pasukan Dukungan Informasi, dan Pasukan Dukungan Logistik Gabungan.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang pamer kekuatan militer, tetapi juga mencerminkan posisi strategis China di kancah global. Dengan adanya parade ini, China menggarisbawahi kekuatan dan stabilitasnya, serta komitmennya dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan.

Kehadiran pemimpin-pemimpin negara di acara ini menunjukkan pentingnya kerjasama internasional dan dialog dalam menyelesaikan isu-isu global. Melalui kegiatan ini, Prabowo Subianto menunjukkan bahwa Indonesia tetap berkomitmen untuk menjalankan hubungan baik dengan negara-negara lain, sekaligus memperkuat posisi Jakarta di dalam komunitas internasional.