Internasional

Prancis, Inggris, dan AS Usulkan Pasukan Stabilisasi Internasional untuk Gaza ke DK PBB

Avatar photo
15
×

Prancis, Inggris, dan AS Usulkan Pasukan Stabilisasi Internasional untuk Gaza ke DK PBB

Sebarkan artikel ini

Prancis, Inggris, dan AS Siapkan Draf Resolusi Pasukan Stabilisasi Internasional untuk Jalur Gaza

Jakarta, CNN Indonesia – Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat bersiap menyerahkan draf resolusi kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait pembentukan Pasukan Stabilisasi Internasional (International Stabilization Force/ISF) untuk Jalur Gaza dalam waktu dekat. Pasukan multinasional ini diharapkan dapat menstabilkan situasi di wilayah tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Pascal Confavreux, menekankan pentingnya dukungan hukum internasional melalui mandat DK PBB. “Kami percaya ini akan memberikan dukungan hukum internasional yang lebih kuat dan memungkinkan negara-negara lain untuk bergabung. Oleh karena itu, kami terus memperjuangkan perlunya mandat Dewan Keamanan PBB,” ungkapnya saat konferensi pers, sebagaimana dilaporkan oleh Anadolu Agency.

Confavreux juga menginformasikan bahwa beberapa negara sudah menyatakan kesiapan untuk berkontribusi pada pasukan yang akan mendukung keamanan di Jalur Gaza. Pembentukan ISF ini merupakan langkah lanjutan dari proposal damai yang diajukan oleh Presiden AS, Donald Trump, mengenai Gaza.

Lebih lanjut, Confavreux menjelaskan bahwa tugas utama pasukan ISF adalah memastikan keamanan pasukan keamanan Palestina dapat kembali ke Jalur Gaza. “Kami akan membantu penempatan kembali pasukan keamanan Palestina di sana,” katanya. Dia menegaskan, untuk mencapai hal ini, diperlukan mandat DK PBB guna merinci kerangka kerja, mekanisme, dan bentuk kontribusi yang diperlukan.

Diskusi mengenai penyediaan peralatan dan pendanaan untuk pasukan ini juga direncanakan. “Saat ini masih terlalu dini untuk membicarakan detail kontribusi Prancis, termasuk kemungkinan pengerahan pasukan,” tambahnya.

Dalam perkembangan terbaru, beberapa negara telah menyatakan minat untuk bergabung dalam misi perdamaian ini, termasuk Indonesia, Mesir, Turki, dan Azerbaijan. Menurut pejabat keamanan AS dan mantan pejabat Washington yang berbicara kepada Politico, Pakistan juga diperkirakan akan terlibat dalam misi ini.

Pembentukan ISF diharapkan dapat membawa stabilitas lebih dalam kondisi geopolitik yang kompleks di Timur Tengah. Namun, hal ini tetap membutuhkan dukungan luas dari berbagai pihak, terutama dalam memperoleh mandat resmi dari DK PBB.

Dengan langkah ini, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat menegaskan komitmen mereka untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di Jalur Gaza. Dukungan internasional yang solid diharapkan menjadi landasan untuk usaha-usaha selanjutnya dalam mengatasi konflik yang telah berlangsung lama di region tersebut.

Melalui langkah ini, ketiga negara berharap proses perdamaian dapat berjalan lebih efektif dan inklusif. Seiring pengajuan draf resolusi, perhatian global kini tertuju pada keputusan DK PBB yang diharapkan segera diambil.