Nasional

Prabowo: Pramuka Tetap Wadah Pembentuk Karakter Bangsa

Avatar photo
2
×

Prabowo: Pramuka Tetap Wadah Pembentuk Karakter Bangsa

Sebarkan artikel ini

Prabowo Subianto: Gerakan Pramuka Sebagai Pendorong Pembentukan Karakter Bangsa

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Gerakan Pramuka terus berperan penting dalam membentuk karakter bangsa dengan mengajarkan nilai-nilai budi pekerti, kesetiakawanan, dan tanggung jawab. Dalam sebuah unggahan di akun media sosialnya, Presiden Prabowo menekankan bahwa Gerakan Pramuka telah berkontribusi signifikan terhadap pendidikan moral kaum muda Indonesia.

Menurut Presiden, sejak didirikan, Gerakan Pramuka telah berhasil menempa generasi muda dengan kedisiplinan yang tinggi, penanaman semangat persatuan, serta pengembangan insan yang berbudi luhur dan mandiri, siap membela tanah air. “Masa depan Indonesia berada di tangan generasi yang berintegritas dan memiliki jiwa pengabdian,” ujarnya, menegaskan keyakinannya akan potensi positif yang dimiliki para tunas muda.

Dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-64, Presiden Prabowo mengharapkan agar Pramuka Indonesia terus melahirkan generasi penerus yang tangguh, berkarakter, dan siap membawa bangsa ini menuju kemajuan. “Selamat Hari Pramuka ke-64. Jayalah selalu tunas-tunas muda Indonesia. Jayalah Pramuka Indonesia,” tambahnya.

Sejarah Gerakan Pramuka dimulai pada tanggal 25 Juli 1907, ketika Robert Baden-Powell dari Inggris mengadakan perkemahan pertama bersama 22 pemuda di Pulau Brownsea. Kegiatan yang berlangsung selama delapan hari tersebut menjadi cikal bakal lahirnya pramuka di seluruh dunia. Dengan latar belakang militer yang kental, Baden-Powell menekankan disiplin dan keterampilan, yang kemudian menjadi ciri khas gerakan ini.

Di Indonesia, gerakan kepramukaan diperkenalkan oleh Belanda pada masa kolonial melalui organisasi kepanduan pertama yang bernama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging). Istilah “Padvinders” adalah sebutan untuk pramuka di Belanda. Pada tahun 1916, seorang guru asal Belanda, J.J. van Dalen, mendirikan “Javaansche Padvinders Organisatie” (JPO), yang menjadi organisasi kepanduan pertama untuk pemuda pribumi.

Seiring berjalannya waktu, muncul berbagai organisasi kepanduan, baik yang didirikan oleh masyarakat pribumi maupun oleh etnis lain, seperti Tionghoa dan Arab. Setelah Indonesia meraih kemerdekaan, organisasi-organisasi ini bersatu, dan pada tahun 1961, Gerakan Pramuka secara resmi dibentuk melalui Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961. Presiden Soekarno mencanangkan Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961, yang selanjutnya diperingati setiap tahun sebagai Hari Pramuka.

Hari ini, Gerakan Pramuka tetap menjadi landasan bagi generasi muda untuk belajar dan mengembangkan diri. Dalam peranannya, Pramuka bukan hanya sekadar kegiatan ekstrakurikuler, tetapi juga menjadi sarana efektif dalam pembentukan karakter yang kuat, sesuai dengan visi dan misi bangsa.

Melalui peringatan Hari Pramuka, Presiden Prabowo berharap bahwa semangat kebangsaan dan pengabdian kepada negara terus terjaga, menjadikan Pramuka sebagai salah satu pilar dalam pembentukan karakter bangsa yang kuat dan berintegritas.