Berita

Polwan Sidoarjo Berikan Trauma Healing kepada Keluarga Korban Musala Ambruk

Avatar photo
1
×

Polwan Sidoarjo Berikan Trauma Healing kepada Keluarga Korban Musala Ambruk

Sebarkan artikel ini

Polwan Lakukan Trauma Healing untuk Keluarga Korban Ambruknya Musala di Sidoarjo

Sejumlah Polisi Wanita (Polwan) dari Polresta Sidoarjo hadir di lokasi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny, Desa Buduran, untuk memberikan trauma healing kepada keluarga santri yang menjadi korban. Tindakan ini diambil sebagai bentuk kepedulian dan dukungan psikologis bagi keluarga yang terdampak musibah.

Bencana ini terjadi pada Rabu, 1 Oktober 2025, meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga masyarakat setempat. Iptu Murjiani, perwakilan dari Sat Samapta Polresta Sidoarjo, mengungkapkan, “Musibah ini tidak hanya meninggalkan luka bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi duka bagi kita semua. Kami hadir untuk memberikan pelayanan kemanusiaan.”

Kehadiran Polwan di lokasi juga bertujuan untuk menyediakan bantuan logistik, seperti makanan siap saji, serta pendampingan moral kepada orang tua para santri yang saat ini masih menunggu proses evakuasi. Tim SAR gabungan terus bekerja keras untuk menemukan dan mengevakuasi santri yang diduga terperangkap dalam reruntuhan.

“Kami fokus memberikan pendampingan psikologis, terutama kepada keluarga yang masih menunggu kabar tentang anak-anak mereka,” jelas Murjiani. Selain dukungan psikologis, Polwan juga berperan menjaga ketertiban, memastikan arus distribusi bantuan berjalan lancar di tengah situasi darurat ini.

Keluarga korban terkumpul di sekitar lokasi kejadian, penuh harapan menanti kabar mengenai kondisi anak-anak mereka. “Kami berusaha membantu semaksimal mungkin sesuai tugas dan peran kami. Ini adalah bagian dari kepedulian kami sebagai pelayan masyarakat, khususnya di saat-saat sulit seperti ini,” tambah Iptu Murjiani.

Bencana ini tidak hanya mempengaruhi para korban dan keluarga, tetapi juga membawa dampak emosional bagi masyarakat Indonesia, terutama di wilayah Sidoarjo. Kesadaran akan pentingnya dukungan sosial dan mental bagi para korban menjadi semakin mendesak, mengingat kondisi psikologis mereka yang rentan akibat kehilangan dan ketidakpastian.

Hingga hari ketiga setelah kejadian, proses evakuasi masih berlangsung dan situasi di lokasi tetap dipantau. Masyarakat setempat diharapkan tetap bersabar dan saling mendukung satu sama lain untuk melewati momen sulit ini. Polwan Polresta Sidoarjo memastikan komitmennya dalam memberikan bantuan dan dukungan hingga situasi kembali normal.

Duka mendalam yang dirasakan oleh keluarga korban mengingatkan kita semua akan pentingnya kebersamaan dan saling membantu di saat-saat sulit. Semoga para santri yang hilang segera ditemukan dan keluarga mendapatkan ketenangan dalam menghadapi cobaan ini.