Polri Serukan Persatuan untuk Mewujudkan Indonesia Maju
Jakarta – Dalam upaya mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara maju, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman masyarakat. Hal tersebut disampaikan saat acara doa bersama dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadiri lebih dari 6.000 tamu, di Jakarta.
Jenderal Listyo menekankan bahwa, meskipun Indonesia kaya akan keragaman budaya, etnis, dan agama, menjaga persatuan merupakan kunci untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. “Masyarakat tidak boleh mudah terprovokasi. Dengan persatuan dan kesatuan, kita dapat menciptakan situasi yang kondusif untuk pembangunan,” ujarnya.
Kepolisian, menurut Listyo, akan terus berkomitmen menjaga kondusivitas di masyarakat. Ia percaya bahwa stabilitas keamanan dan ketertiban akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kelancaran tugas pemerintahan. “Dengan situasi kamtibmas yang baik, pemerintah dapat menjalankan tugasnya dengan optimal. Ini merupakan cita-cita kita bersama,” lanjutnya.
Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk pejabat tinggi dari Mabes Polri, TNI, Polda, tokoh agama, dan komunitas seperti ojek online, Kokam Muhammadiyah, Senkom, Banser NU, serta Laskar Merah Putih. Kehadiran 6.316 undangan menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya persatuan di tengah tantangan zaman.
Sebagai bagian dari acara, Ustadz Adi Hidayat dan KH Zulfa Mustofa memberikan ceramah yang menggugah semangat, diakhiri dengan doa bersama. Selain itu, Jenderal Listyo juga memberikan santunan kepada 400 anak yatim, sebagai simbol kepedulian dan tanggung jawab sosial Polri. Penyerahan santunan dilakukan secara simbolis kepada delapan anak yatim yang hadir.
Sikap sosial yang ditunjukkan Polri dalam acara ini mencerminkan komitmen mereka untuk menjalin hubungan positif dengan masyarakat. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta rasa saling mendukung antar setiap elemen masyarakat, sehingga mampu menciptakan situasi yang harmonis dalam menjalankan tata kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam perspektif lokal, kegiatan tersebut menjadi sangat relevan di Jakarta, yang merupakan pusat kegiatan nasional. Keragaman yang ada di ibukota menuntut semua pihak untuk lebih peka dan saling mendukung demi terciptanya kedamaian dan kemajuan bersama. Acara ini menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas antarwarga, sebuah langkah penting di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.
Dengan semangat kebersamaan dan persatuan, diharapkan masyarakat dapat melawan berbagai bentuk provokasi yang dapat memecah belah. Kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan akan menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan yang ada menuju Indonesia yang lebih baik dan maju.
Sikap proaktif dari Polri dalam menjaga stabilitas dan memperhatikan aspek sosial patut dicontoh oleh lembaga lain, serta masyarakat pada umumnya. Kerjasama semua pihak sangat diperlukan agar Indonesia dapat berdiri kokoh sebagai negara yang bersatu dan sejahtera.