Berita

Politeknik PENS Uji Coba Agri-Dash di Blitar, Siap Perkuat Ketahanan Pangan Daerah

Avatar photo
4
×

Politeknik PENS Uji Coba Agri-Dash di Blitar, Siap Perkuat Ketahanan Pangan Daerah

Sebarkan artikel ini

Uji Coba Dasbor Analitik Agri-Dash di Blitar: Langkah Strategis Menuju Ketahanan Pangan yang Lebih Baik

Surabaya – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) berhasil menguji coba dasbor analitik pertanian berbasis data, Agri-Dash v0.0, di Kabupaten Blitar. Inovasi ini mendapatkan respons positif dan siap untuk diimplementasikan guna memperkuat ketahanan pangan di daerah tersebut.

Agri-Dash merupakan sebuah platform yang menyajikan visualisasi serta pemetaan komoditas pertanian. Alat ini dirancang untuk membantu pemerintah daerah, khususnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), dalam mengambil keputusan yang tepat berbasis data yang akurat.

Uji coba final Agri-Dash dilaksanakan pada 23 Oktober 2025, setelah melalui rangkaian pengujian yang dimulai sejak akhir September. Ronny Susetyoko, dosen Program Studi Sain Data Terapan PENS dan Ketua Program Pengembangan, menyatakan bahwa sebelumnya dilakukan serangkaian pengujian untuk memastikan kualitas dan fungsionalitas dasbor ini.

“Pengujian yang kami lakukan melibatkan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Blitar, Krisna Triatmanto, berserta perwakilan dari DKPP dan Diskominfo, serta perangkat kecamatan,” ungkap Ronny pada Sabtu (25/10/2025).

Selama tiga hari pengujian, tim menilai sejauh mana dasbor mendukung proses pengambilan keputusan, kemudahan dalam interpretasi data, serta kesesuaian informasi dengan kebutuhan lapangan. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, beberapa perbaikan minor dilakukan pada layout dan tampilan dasbor agar lebih user-friendly.

Blitar dipilih sebagai lokasi implementasi awal mengingat posisinya sebagai sentra produksi pertanian di Jawa Timur, menghasilkan komoditas unggulan seperti padi, jagung, tebu, dan kelapa. Keberadaan Agri-Dash diharapkan dapat menjadi solusi adaptif terhadap dampak perubahan iklim, dengan menampilkan fitur utama seperti peta komoditas per kecamatan, prediksi hasil panen, serta rekomendasi komoditas yang sesuai dengan musim.

Ronny berharap implementasi Agri-Dash di Kabupaten Blitar dapat memicu kolaborasi berkelanjutan antara PENS dan pemerintah daerah. “Jika penerapannya berjalan sukses, model serupa dapat diimplementasikan di kabupaten lainnya, dengan tujuan memperkuat ketahanan pangan nasional,” tegasnya.

Kepala DKPP Kabupaten Blitar, Setiyana, memberikan sambutan positif terhadap inovasi ini. Ia menilai Agri-Dash sebagai langkah nyata dalam digitalisasi tata kelola pangan. “Kami menyambut baik rencana kerja sama lanjutan, yang akan mendukung penerapan pertanian presisi dan pengambilan keputusan berbasis data,” tutur Setiyana.

Agri-Dash v0.0 merupakan hasil dari Program Hilirisasi yang didanai oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kemendikbudristek. Dengan menggunakan dua platform utama, yaitu Tableau dan website, Agri-Dash diharapkan menjadi fondasi penting bagi pertanian digital di Indonesia dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) terutama dalam bidang ketahanan pangan.

Inovasi ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi pemangku kebijakan, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani lokal melalui kebijakan berbasis data yang lebih tepat sasaran. Dengan adanya Agri-Dash, diharapkan pertanian di Blitar dan daerah lainnya di Indonesia semakin berdaya saing dan adaptif terhadap perubahan yang terjadi saat ini.