Kasus Meninggalnya Tiga Orang di Pesta Pernikahan Gubernur Jawa Barat Didi Mulyadi, Polda Jabar Ambil Alih Penyelidikan
Polda Jawa Barat kini menangani penyelidikan atas insiden tragis yang menyebabkan tiga korban meninggal saat berlangsungnya Pesta Rakyat dalam rangka pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (18/7) di Pendopo Kabupaten Garut. Pihak kepolisian setempat telah memeriksa sepuluh orang yang terkait dengan kejadian tersebut, termasuk panitia penyelenggara dan para keluarga mempelai.
Gubernur Dedi Mulyadi menyatakan kesiapannya untuk diperiksa oleh pihak kepolisian dan mendorong pihak lainnya, termasuk anak dan menantunya, untuk melakukan hal yang sama. “Tidak ada masalah. Semua orang memiliki kedudukan yang sama di depan hukum,” jelas Dedi saat konferensi pers di Gedung DPRD Jabar, Bandung. Dia juga mengambil tanggung jawab atas insiden yang merenggut nyawa tiga orang itu, meskipun menyebutkan bahwa acara tersebut sepenuhnya diserahkan kepada panitia penyelenggara.
Salah satu mempelai, Maula Akbar, dan wakil bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, juga telah menyatakan kesediaan mereka untuk diperiksa. Putri menegaskan komitmennya untuk transparan dalam proses penyelidikan. “Saya siap bertanggung jawab sepenuhnya jika perlu,” ujar Putri.
Polda Jawa Barat melalui Kabid Humas Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan bahwa penyelidikan awal dilakukan untuk memastikan adanya unsur kelalaian dalam insiden tersebut. Hendra menambahkan bahwa meskipun terjadi tragedi, kedua mempelai telah menyerahkan semua aktivitas kepada event organizer.
Kasus ini muncul pada saat masyarakat Indonesia sedang menyaksikan berbagai pernikahan besar dengan protokol kesehatan yang ketat, terutama di tengah masih adanya tekanan pandemi. Oleh karena itu, insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam setiap acara besar, serta perlunya kepatuhan terhadap prosedur dan izin resmi dari pihak berwenang.
Keberlanjutan penyelidikan oleh Polda menjadi harapan masyarakat untuk mendapatkan keadilan. Tragedi ini mengundang perhatian publik dan menunjukkan segi lain dari perayaan—bahwa di balik kemewahan, ada tanggung jawab yang harus dituntaskan. Masyarakat berharap bahwa kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam merencanakan dan mengadakan acara besar di masa mendatang.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudi Setiawan, memastikan bahwa pihak kepolisian akan mengungkap apakah ada kelalaian dalam penyelenggaraan acara tersebut. “Proses penyelidikan akan mendalami setiap aspek dari insiden yang menyedihkan ini baik dari segi kepatuhan terhadap standar operasional maupun keselamatan masyarakat,” pungkas Rudi.
Tragedi ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat, yang kini semakin sadar akan risiko dalam setiap kumpulan massa, terutama setelah pengalaman pahit selama pandemi. Dengan harapan, insiden ini mendorong perbaikan sistem keamanan dalam setiap acara publik di seluruh Indonesia.