Pesawat Latih TNI AU Jatuh di Bogor, Seorang Pilot Tewas
Sebuah insiden tragis terjadi saat pesawat latih TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di Bogor, Jawa Barat, pada pukul 09.19 WIB. Dalam insiden tersebut, Marsma TNI Fajar, yang juga bertindak sebagai pilot, dinyatakan meninggal dunia setelah dievakuasi ke rumah sakit setibanya di RSAU dr. M. Hassan Toto.
Menurut keterangan resmi dari Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma I Nyoman Suadnyana, pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pada pukul 09.08 WIB. Penerbangan ini merupakan bagian dari misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para penerbang.
Setelah lepas landas, pesawat hilang kontak hanya dalam waktu 11 menit. Kegiatan ini melibatkan Marsma TNI Fajar sebagai pilot dan Roni sebagai co-pilot, di mana penerbangan dinyatakan memiliki Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025, yang diterbitkan oleh Lanud Atang Sendjaja.
“Pesawat ini ternyata laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu,” tambah Nyoman saat menyampaikan keterangan pers.
Kejadian ini tentunya menambah catatan kelam mengenai keselamatan penerbangan di Indonesia, terutama bagi kegiatan yang melibatkan pesawat latih. Menurut data dari Kementerian Perhubungan, insiden yang melibatkan pesawat udara di Indonesia mengalami sejumlah peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pesawat militer. Hal ini mendorong pihak berwenang untuk mengevaluasi standar keselamatan penerbangan, baik untuk pesawat komersial maupun militer.
Bagi masyarakat, insiden ini mengingatkan pentingnya keselamatan dalam setiap jenis penerbangan. Meskipun aktivitas penerbangan TNI AU berkaitan dengan upaya peningkatan profesionalisme, keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama. Para penerbang dan personel pemeliharaan harus selalu siap dengan prosedur keselamatan yang ketat demi mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Sementara itu, para warga Bogor yang mengetahui kejadian ini menyampaikan rasa duka cita mendalam. “Kami sangat terpukul mendengar kabar ini. Pesawat yang jatuh itu dekat dengan pemukiman kami,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Peristiwa ini juga mengundang perhatian dari berbagai pihak, termasuk organisasi penerbangan sipil dan militer lainnya. Mereka menyerukan perlunya peningkatan pelatihan dan pengawasan terhadap keselamatan penerbangan, untuk memastikan bahwa setiap penerbang dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai.
Sebagai penutup, pihak TNI AU berkomitmen untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait insiden ini. Di samping itu, keluarga dari korban akan mendapatkan dukungan dan perhatian dari institusi sebagai bentuk penghormatan terhadap dedikasi dan pengabdian Marsma TNI Fajar.
Insiden ini menjadi pengingat akan risiko besar yang dihadapi oleh para penerbang, serta pentingnya keselamatan dalam setiap operasi penerbangan, baik sipil maupun militer.