Peringatan Hari Santri Nasional 2025: Momentum Konsolidasi Persatuan Bangsa
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menegaskan bahwa Hari Santri Nasional (HSN) 2025 merupakan kesempatan strategis untuk memperkuat persatuan bangsa. Peringatan tahun ini menandai satu dekade sejak penetapan HSN pada 2015 dan menjadi simbol pengakuan atas peran penting santri dalam menjaga eksistensi dan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam acara Kick Off HSN 2025 yang berlangsung di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Gus Yahya menyatakan, “Peringatan ini akan menjadi momentum reflektif dan penuh makna. Tema HSN tahun ini, ‘Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Mulia’, mencerminkan semangat kebangsaan yang terlahir dari Resolusi Jihad 1945 oleh Hadratusy Syekh Hasyim Asy’ari.”
Lebih lanjut, Gus Yahya menggarisbawahi bahwa kemerdekaan Indonesia seharusnya dipahami tidak hanya sebagai peristiwa politik, tetapi juga sebagai tonggak peradaban. Ia mengingatkan bahwa meski proklamasi kemerdekaan dibacakan di Jakarta, ujian nyata untuk mempertahankan kemerdekaan dilakukan oleh santri di Surabaya.
Gus Yahya juga memberikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto terkait langkah-langkah transformasi dalam sistem dan manajemen keuangan negara yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat. “Kebijakan besar ini memerlukan dukungan dari seluruh elemen bangsa, sehingga Hari Santri harus menjadi momentum untuk kebersamaan nasional,” katanya.
Ia menambahkan bahwa penting untuk menjaga persatuan, baik di dalam komunitas Nahdlatul Ulama maupun di seluruh masyarakat Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan global dan domestik yang semakin kompleks. Gus Yahya mengajak semua pihak untuk bersatu dan bekerja sama menghadapi tantangan tersebut.
Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan kepada santri untuk terus berada di garda terdepan dalam menjaga kemerdekaan dan memperkuat moral bangsa. “Masuklah ke dalam jam’iyyah ini dalam rukun dan bersatu, bukan hanya jasad, tetapi juga ruh. Adanya masalah tidak boleh menjadi alasan untuk berpisah,” pesannya.
Sebagai penutup, Gus Yahya menyerukan kepada seluruh santri agar terus berperan aktif dalam merawat dan menjaga peradaban yang mulia. Dengan semangat yang ada pada HSN, diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat berkontribusi untuk menciptakan bangsa yang kuat dan berintegritas.
Dengan peringatan HSN 2025, diharapkan akan membawa kesadaran kolektif akan pentingnya peran dan tanggung jawab setiap individu dalam membangun bangsa, serta terus menghargai jasa para santri yang telah berjuang demi kemerdekaan dan keutuhan negara.
Hari Santri Nasional tidak hanya sekadar peringatan, tetapi juga menjadi ajang untuk merefleksikan semangat persatuan dan kesatuan dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia ke depannya.









