Berita

Peresmian Patung M Jasin, Tokoh Pahlawan Nasional di Hari Juang Polri 2025

Avatar photo
4
×

Peresmian Patung M Jasin, Tokoh Pahlawan Nasional di Hari Juang Polri 2025

Sebarkan artikel ini

Peresmian Patung M. Jasin: Mengenang Pahlawan Perjuangan Kepolisian Indonesia

Surabaya – Pada Upacara Hari Juang Polri 2025 mendatang, patung Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Dr. H. Moehammad Jasin akan diresmikan oleh Kapolri. M. Jasin merupakan sosok ikonik dalam sejarah kepolisian Indonesia, dikenal karena kepemimpinan, keberanian, dan dedikasinya yang tak tergantikan dalam mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

M. Jasin, yang lahir pada 9 Juni 1920 di Bau-Bau, Buton, Sulawesi, dikenal aktif dalam berbagai peristiwa bersejarah yang membentuk bangsa ini, termasuk Pertempuran Surabaya dan penumpasan pemberontakan PKI di Madiun. Sebagai penggagas keberadaan Brigade Mobil (Brimob), perannya sangat penting dalam menjaga keamanan serta stabilitas negara di masa-masa kritis.

Masa kecil M. Jasin dikelilingi oleh semangat belajar yang tinggi. Ia menempuh pendidikan di Volkschool dan melanjutkan ke Hollands Inlandsche School di Makassar sebelum akhirnya masuk Sekolah Polisi di Sukabumi pada tahun 1941. Meskipun sempat ingin menjadi pilot, ia memilih untuk fokus di bidang kepolisian, sebuah pilihan yang akan mengantarkannya pada jalan heroik di masa mendatang.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Jasin mengambil langkah berani dengan memproklamasikan Polisi Istimewa sebagai bagian dari Kepolisian Indonesia. Tindakan ini menandai langkah penting dalam sejarah kepolisian di Indonesia, menunjukkan bahwa institusi ini telah merdeka dari pengaruh penjajah.

Dalam Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945, Jasin memimpin pengambilan alih senjata dari Jepang, yang diambil dari gudang Don Bosco dan markas Kempeitai. Keberaniannya dalam perjuangan ini sangat dihargai, dan pasukannya berpartisipasi aktif di berbagai front pertempuran, hingga sempat berpindah markas ke Sidoarjo untuk melanjutkan perjuangan melawan sekutu.

M. Jasin tidak hanya dikenal sebagai pejuang, tetapi juga sebagai pendiri Brigade Mobil (Brimob). Pada konferensi Djawatan Kepolisian Negara di Purwokerto pada November 1946, ia diangkat sebagai Komandan Mobiele Brigade Besar (MBB) Jawa Timur, yang kemudian menetapkan fondasi bagi Brimob modern. M. Jasin memimpin banyak operasi penting, termasuk penumpasan pemberontakan serta menjaga stabilitas di berbagai daerah rawan.

Selain itu, M. Jasin juga terlibat dalam diplomasi dan politik. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Tanzania dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Kiprah politiknya menunjukkan bahwa dedikasinya pada negara tidak hanya terbatas pada medan pertempuran.

M. Jasin tutup usia pada 3 Mei 2012 di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Mengingat jasa-jasanya, Presiden Joko Widodo menganugerahi gelar Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden No. 116/TK/Tahun 2015, menjadikannya sebagai polisi pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut.

Peresmian patung M. Jasin di Surabaya diharapkan dapat menjadi pengingat akan jasa-jasanya dan menginspirasi generasi mendatang dalam menjaga keamanan dan kedamaian di Indonesia. Melalui penghormatan ini, masyarakat diharapkan dapat lebih mengenal sosok M. Jasin dan menerapkan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari.