Wisata

Pendakian Gunung Kelud via Karangrejo Garum: Tips, Rute, dan Waktu Tempuh

Avatar photo
15
×

Pendakian Gunung Kelud via Karangrejo Garum: Tips, Rute, dan Waktu Tempuh

Sebarkan artikel ini

Mendaki Gunung Kelud via Karangrejo Garum: Rute, Tantangan, dan Persiapan Lengkap

Gunung Kelud, gunung berapi aktif yang berada di perbatasan Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang, Jawa Timur, kembali menarik perhatian para pecinta alam setelah erupsi besar tahun 2014. Meski letusan tersebut meninggalkan dampak signifikan pada infrastruktur wisata, daya pikat Gunung Kelud tidak surut. Jalur Karangrejo di Kecamatan Garum, Blitar, muncul sebagai akses favorit yang cukup ramah bagi pendaki pemula sekaligus menantang bagi mereka yang menginginkan pengalaman mendaki gunung berapi.

Dua Jalur Utama Pendakian

Dari Blitar, terdapat dua jalur resmi untuk mencapai puncak Gunung Kelud, yaitu melalui Karangrejo dan Tulungrejo. Jalur Karangrejo khususnya menawarkan rute yang relatif mudah diakses dari pusat kota Blitar dan cocok untuk pendaki yang ingin menyelesaikan perjalanan dalam satu hari tanpa perlu bermalam di tenda.

Rute Pendakian Lengkap

Pendakian dimulai dari perjalanan darat Kota Blitar menuju Desa Karangrejo, Garum, yang ditempuh selama 30 sampai 40 menit. Akses jalan masih relatif mulus hingga masuk ke desa, namun kondisi jalan menuju pos pendakian berubah menjadi tanah liat dan makadam, yang sangat rawan licin saat hujan turun, sehingga perlu kehati-hatian ekstra.

Dari Pos Pendakian, pendaki melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke Pos 1. Jalur menuju Pos 1 menanjak cukup panjang dan memakan waktu 10 hingga 20 menit. Meski menanjak, kehadiran pepohonan rindang sepanjang jalur membuat suasana teduh dan nyaman, menghindarkan pendaki dari terik matahari yang bisa menguras tenaga.

Perjalanan ke Pos 2 cenderung landai dengan medan jalan yang luas dan dikelilingi pepohonan rimbun, cukup ditempuh dalam waktu 10 menit. Jalur serupa juga dijumpai antara Pos 2 dan Pos 3, dengan waktu tempuh yang sama, memberikan jeda relatif ringan sebelum menghadapi medan yang lebih menantang.

Saat mencapai Pos 3 ke Pos 4, vegetasi mulai berubah. Pepohonan besar mulai berkurang, berganti dengan semak belukar yang lebih jarang. Jalur menyempit dan kontur jalan berganti menjadi kombinasi turunan dan tanjakan yang lebih terasa. Perjalanan di segmen ini memakan waktu antara 10 hingga 20 menit.

Tantangan Terbesar di Jalur Menuju Puncak Botak

Jalur dari Pos 4 menuju Puncak Botak menjadi titik paling ekstrem dan menentukan stamina pendaki. Jalan semakin sempit dengan kemiringan yang curam dan vegetasi yang hampir habis, hanya tersisa semak belukar dan hamparan bebatuan serta pasir. Untuk membantu pendaki, terdapat tiga tangga besi yang harus dilalui, menandai tantangan fisik yang cukup berat. Perjalanan ini bisa memakan waktu antara 30 menit hingga 2 jam, tergantung kondisi fisik dan pengalaman pendaki.

Puncak Botak sendiri dikenal sebagai puncak bayangan karena hampir tidak ada tumbuhan sama sekali. Area ini berupa hamparan pasir dan bebatuan, menjadi medan tandus yang kontras dengan jalur sebelumnya yang lebih hijau.

Menikmati Keindahan Lembah Jotho Suro dan Puncak Utama

Dari Puncak Botak, jalur menurun menuju Lembah Jotho Suro, sebuah lembah dengan lanskap bebatuan yang indah dan eksotik. Perjalanan melalui lembah ini memakan waktu sekitar 10 sampai 30 menit. Jalur lanjutannya kembali menanjak melalui medan bebatuan menuju Puncak Lembu Suro, di mana pendaki akan dibantu oleh tali tambang untuk mendaki area yang licin dan curam. Jalur terakhir ini tidak memiliki vegetasi kecuali lumut di beberapa titik, menambah sensasi ekstrim bagi pendaki.

Puncak Lembu Suro yang berada di ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut menawarkan pemandangan kawah Gunung Kelud yang spektakuler. Puncak ini tidak luas dan cukup rawan, sehingga pendaki diminta untuk tetap waspada demi keselamatan bersama. Dari sini, keindahan panorama jalur pendakian yang dilalui terlihat jelas, memberikan kepuasan tersendiri setelah perjuangan menaklukkan gunung.

Perjalanan Turun dan Durasi Pendakian

Turun dari puncak ke pos pendakian memerlukan waktu sekitar 1 hingga 2 jam. Perjalanan ini pun butuh kehati-hatian karena beberapa jalur curam dan licin terutama pada musim hujan. Secara keseluruhan, durasi pendakian dan turun bisa berkisar antara 3 hingga 6 jam, menyesuaikan kondisi fisik pendaki dan cuaca.

Persiapan Pendakian yang Tidak Boleh Diabaikan

Kesuksesan pendakian sangat bergantung pada persiapan matang. Latihan fisik rutin seperti jogging dan senam direkomendasikan sebelum berangkat. Pemeriksaan cuaca wajib dilakukan mengingat perubahan cuaca cepat di daerah tropis. Membawa perbekalan makanan dan air yang cukup menjadi keharusan karena jalur tidak menyediakan sumber air atau penjual makanan.

Penggunaan sepatu trekking yang nyaman, pakaian yang sesuai kondisi cuaca, serta perlengkapan hujan seperti jaket atau ponco wajib dibawa. Prinsip “Leave No Trace” menjadi pedoman utama menjaga kelestarian alam, dengan memastikan semua sampah dibawa turun kembali.

Bagi pendaki pemula atau yang kurang familiar dengan medan, menyewa pemandu lokal sangat dianjurkan. Pemandu dapat memberikan arahan jalur terbaik sekaligus membantu jika terjadi kendala di lapangan.