Berita

Pemkot Blitar Tegaskan MPLS Harus Ramah, Edukatif dan Bebas Perundungan | Kota Blitar

Avatar photo
12
×

Pemkot Blitar Tegaskan MPLS Harus Ramah, Edukatif dan Bebas Perundungan | Kota Blitar

Sebarkan artikel ini

Kota Blitar kembali menegaskan komitmennya untuk menyambut tahun ajaran baru 2025/2026 dengan semangat pendidikan yang sehat dan inklusif. Dalam momen bersejarah ini, Pemerintah Kota Blitar menekankan pentingnya pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bebas dari praktik perundungan dan kekerasan. Hal ini menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa siswa baru dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah secara positif dan aman.

Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, dalam keterangannya pada 14 Juli 2025 menyampaikan bahwa MPLS harus menjadi pengalaman yang menyenangkan tanpa tekanan yang berlebihan. Ia menegaskan bahwa esensi utama dari MPLS adalah mengenalkan siswa terhadap lingkungan sekolah secara edukatif dan membangun karakter seperti kejujuran serta kedisiplinan. “MPLS di Kota Blitar harus mengedepankan prinsip edukatif, inklusif, dan partisipatif, serta benar-benar bebas dari segala bentuk kekerasan atau bullying,” tegas Mas Ibbin, sapaan akrab Wali Kota.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Dindin Alinurdin, menambahkan bahwa pelaksanaan MPLS telah diatur secara ketat melalui Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) No.10 Tahun 2025. Ia menegaskan bahwa MPLS tidak sekadar orientasi awal, tetapi merupakan momen penting untuk menanamkan nilai-nilai karakter dan kebiasaan baik kepada siswa baru. Mulai dari kebiasaan bangun pagi, beribadah, olahraga, hingga gemar membaca dan belajar, semua diarahkan untuk membangun fondasi karakter yang kokoh.

Dindin juga mengingatkan agar sekolah-sekolah di Kota Blitar menyampaikan informasi kegiatan MPLS secara transparan dan melibatkan orang tua dalam prosesnya. Partisipasi orang tua dinilai sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, sehingga proses adaptasi siswa baru dapat berjalan dengan efektif.

Kebijakan tegas dan pengawasan ketat dari pemerintah kota ini diharapkan mampu memastikan MPLS berjalan secara edukatif dan bebas dari praktik kekerasan. Dengan demikian, generasi muda Kota Blitar tidak hanya mendapatkan pengalaman awal yang positif, tetapi juga mampu menumbuhkan karakter yang kuat dan inklusif sejak dini. Semoga langkah ini menjadi contoh bagi daerah lain dalam merawat pendidikan yang humanis dan bermartabat.