Pembukaan Rute Internasional Dorong Mobilitas dan Ekonomi Daerah
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, mengumumkan pembukaan kembali rute internasional sebagai langkah strategis untuk memperluas aksesibilitas transportasi udara di Indonesia. Pembukaan ini diharapkan dapat memperkuat daya saing Indonesia di kancah global serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Menhub menjelaskan bahwa pembukaan rute internasional tidak hanya memberikan kesempatan bagi wisatawan mancanegara dan pelaku usaha, tetapi juga akan menjadi pendorong peningkatan ekonomi lokal. “Pembukaan rute internasional ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan konektivitas global,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (5/9/2025).
Langkah ini diambil setelah Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang resmi melayani penerbangan internasional sejak Jumat lalu. Penerbangan perdana oleh AirAsia dari Kuala Lumpur ke Semarang dijadwalkan beroperasi sebanyak tujuh kali dalam seminggu. Dudy Purwagandhi menegaskan, ini adalah langkah nyata untuk meningkatkan konektivitas, sejalan dengan arahan Presiden mengenai pengembangan infrastruktur.
Tak hanya Semarang, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang juga telah melayani penerbangan internasional sejak 18 Juli 2025, dengan rute yang sama oleh AirAsia. Rute ini mencatatkan load factor lebih dari 90 persen pada penerbangan perdananya. Ke depannya, Batik Air Malaysia akan membuka rute Kuala Lumpur-Palembang dengan frekuensi tiga kali seminggu mulai 13 September 2025, diikuti oleh Scoot yang merencanakan rute Singapura-Palembang pada Januari 2026.
Selain penerbangan reguler, SMB II juga melayani penerbangan charter Umrah, seperti rute Palembang-Jeddah yang dioperasikan oleh Lion Air dan Garuda Indonesia. Sejak pembukaan kembali penerbangan internasional, jumlah penumpang di Bandara SMB II menunjukkan peningkatan signifikan, dari 4.481 penumpang pada Juli menjadi 10.166 penumpang pada Agustus 2025.
Menhub menekankan pentingnya Semarang dan Palembang sebagai pintu masuk wisata dan pusat ekonomi daerah. “Kami berharap momentum ini dapat mendorong peningkatan layanan dan promosi destinasi wisata serta potensi yang ada di setiap wilayah,” tambahnya.
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, operator bandara, serta maskapai penerbangan untuk memastikan standar internasional dalam keselamatan dan kenyamanan penumpang tetap terjaga. “Kami berkomitmen untuk menjaga standar internasional agar rute-rute yang dibuka dapat berkembang secara berkelanjutan,” jelas Menhub.
Harapan besar pun diungkapkan, agar beroperasinya kembali penerbangan internasional di Semarang dan Palembang dapat mewujudkan tidak hanya akses bagi wisatawan, tetapi juga meningkatkan ekspor produk unggulan daerah, menarik investasi asing, serta mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Dengan demikian, pembukaan rute internasional ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Indonesia untuk memperkuat konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah.